Abu Bakar Ba’asyir Akan Gugat AS, Malaysia, dan Singapura Bila Terus Tuduh Teroris

Reporter

Editor

Jumat, 18 Juli 2003 08:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:KH Abu Bakar Ba’asyir akan menggugat pemerintah Amerika Serikat, Malaysia, dan Singapura bila masih terus mendiskreditkan dan menduganya sebagai teroris. “Saya akan menggugat mereka melalui kuasa hukum saya,” ujar Abu Bakar seusai klarifikasi dengan Tim Intelpam Hubungan Luar Negeri, Mabes Polri, Jakarta, Jumat (25/1) malam. Abu Bakar menjelaskan bahwa dirinya telah mengklarifikasikan segala hal tentang dirinya dan aktivitasnya selama di Indonesia maupun di Malaysia. Pimpinan Pondok Pesantren Al Mukmin itu yakin bahwa pada dasarnya Polri telah memiliki data akurat tentang dirinya dan pihak-pihak lain yang didiskreditkan sebagai teroris. “Saya yakin, Insya Allah, polisi dan pemerintah akan melindungi warga negaranya,” paparnya. Kiai asal Solo itu juga yakin bahwa yang diincar bukan hanya dirinya tapi juga beberapa ulama lain. Namun demikian, ia tidak bersedia menyebut nama-nama ulama yang dimaksud. “Saya hanya sebagai pintu masuk yang tujuannya mengincar para pimpinan Islam,” tambahnya. Hal itu dilakukan, lanjut Ba’asyir, supaya bangsa dan negara Indonesia dapat dikuasai. Selanjutnya, mereka akan menuntut pemerintah Indonesia mengikuti kemauan yang diarahkan. Usai memberikan keterangan kepada polisi selama sekitar tujuh jam, Kiai Ba’asyir juga menegaskan bahwa dirinya bukan teroris. “Saya bukan teroris dan tidak ada bukti bahwa saya terlibat teroris,” tambahnya. Ia juga memastikan bahwa dirinya tidak memiliki hubungan apa pun dengan kelompok Al Qaidah pimpinan Usamah Bin Ladin. Ia menjelaskan, secara fisik dirinya tidak berhubungan dengan Usamah, tetapi secara iman ada. “Dan saya memuji perjuangannya dalam melawan teroris AS,” tukasnya. Mengenai Fathur Rohman Al Ghozy, Kiai berjenggot putih itu menjelaskan, bahwa konon, Fathur memang pernah sekolah di pondok pesantren yang didirikannya. “Tetapi waktu itu saya sudah di Malaysia,” katanya. Meskipun termasuk Fathur muridnya, Kiai Ba’asyir mengaku tidak mengetahui apa-apa tentang diri Fathur, karena ia meninggalkan pondok pesantren sekitar 15 tahun. Sedangkan terhadap Abu Jibril, seorang penganut aliran As Sunah yang ditangkap Kepolisian Malaysia, Kiai Ba’asyir mengaku kenal. Abu Jibril, lanjutnya, adalah mubaligh yang baik. Keduanya sering melakukan tukar pikiran tentang agama. Penahanan tersebut, menurut Ba’asyir, karena dia dianggap telah mengajarkan ajaran jihad dan mati sahid, yang dianggap membahayakan pemerintah Malaysia. “Inilah keanehan bagi negara yang mengaku Islam,” kata dia. Menanggapi kebiasaan Abu Jibril yang suka berganti nama, misalnya dengan nama Iqbal, Kiai Ba’asyir menjelaskan bahwa nama asli Abu Jibril adalah Mohamad Iqbal Bin A Rahman. “Abu Jibril adalah nama alias,” katanya. Di dalam Islam, lanjut dia, Abu adalah sebutan kehormatan. Ia mencontohkan, dirinya yang mempunyai anak bernama Rasyid, maka bisa dipanggil Abu Rasyid. (Retno Sulistyowati-Tempo News Room)

Berita terkait

10 Twibbon Hari Pendidikan Nasional dan Cara Mendownloadnya

3 menit lalu

10 Twibbon Hari Pendidikan Nasional dan Cara Mendownloadnya

Hardiknas 2024 mengusung tema "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar". Berikut 10 Twibbonize Hari Pendidikan Nasional dan cara mendownload.

Baca Selengkapnya

Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

23 menit lalu

Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara

Gaga Muhammad sudah bebas dan kembali aktif di media sosial. Kronologi kasus yang menyeret Gaga ke bui dan divonis 4,5 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

29 menit lalu

Golkar Depok Umumkan Dokter Ririn Farabi A Rafiq Maju di Pilkada 2024

Ririn dianggap tokoh milenial muda yang dapat mewakili gender yang menjadi jumlah pemilih dominan di Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

29 menit lalu

Pinjol Ilegal Makin Marak, Satgas Pasti Beberkan Tiga Pemicunya

Satgas Pasti khawatir layanan pinjaman dana online atau pinjol baik yang resmi ataupun ilegal berkembang dan digemari masyarakat. Kenapa?

Baca Selengkapnya

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

42 menit lalu

37 Penyandang Disabilitas Ikut Rekrutmen Bintara Polri Tahun Ini

Jumlah penyandang disabilitas yang mendaftar rekrutmen Bintara Polri meningkat

Baca Selengkapnya

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

47 menit lalu

Kelompok Petani Singgung Janji Reforma Agraria Jokowi yang Tak Tuntas di Demo Hari Buruh

Dewi mempertanyakan jumlah tanah yang sudah dikembalikan kepada rakyat dalam agenda reforma agraria Jokowi.

Baca Selengkapnya

Kena Modus Salah Transfer dari Pinjol Ilegal? Ini Penjelasan Pakar Hukum

48 menit lalu

Kena Modus Salah Transfer dari Pinjol Ilegal? Ini Penjelasan Pakar Hukum

Layanan pinjol ilegal PundiKas menstransfer sejumlah uang tanpa persetujuan yang diklaim sebagai utang.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

54 menit lalu

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Penyebab Aplikasi UTBK Mati, Panitia UTBK Sediakan Kemeja, Janji Microsoft

Topik tentang kendala teknis mewarnai hari pertama pelaksanaan UTBK SNBT 2024 menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Hari Ini di PN Jaksel

58 menit lalu

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Hari Ini di PN Jaksel

Penyidik mempunyai bukti bahwa Panji Gumilang pada tahun 2019 telah menerima pinjaman dari bank sejumlah Rp 73 miliar.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

58 menit lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya