Anggota Intel Kodam I/BB Korban Tembakan Polisi Akhirnya Tewas

Reporter

Editor

Selasa, 16 Juni 2009 22:53 WIB

TEMPO Interaktif, Medan: Sersan Satu Yudha Nugraha, Selasa (16/6) pukul 19.40 WIB, menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Gleni Internasional, Jalan Listrik Medan. Yudha sejak, Senin malam kemarin, dalam kondisi koma setelah peluru Brigadir Kepala (Bripka) Hendro Kuswoyo menembus kepala bagian kiri korban.

Kepala Penerangan Komando Daerah Militer I Bukit Barisan, Letnan Kolonel, CAJ Asren Nasution yang dihubungi Tempo, malam ini, menyatakan, almarhum akan dikebumikan di sekitar areal pemakaman, Taman makam Pahlawan Jalan Sisingamangaraja. “Rencana pemakaman akan dilakukan besok pagi di Pemakaman Bahagia,” kata Asren.

Kodam meminta pelaku diproses sesuai hukum dan prosedur yang berlaku. Yudha mendapat tembakan saat mencoba mencegah tindakan main hakim sendiri oleh warga yang menangkap dua perampok bersepedamotor, Yudi Sasmita dan Indra Syahputra, di kawasan tempat tinggalnya, Jalan Keadilan Gang Adil, Kecamatan Percut sei Tuan.

Nahas, tiba-tiba terdengar suara tembakan yang diduga berasal dari senjata api milik Bripka Hendro Kuswoyo, anggota Reserse Polsek Helvetia, sebelumnya mengejar kedua tersangka.

Kepala Polda Sumatera Utara Inspektur Jenderal Badrodin Haiti langsung menemui petinggi Kodam I Bukit Barisan, guna menjelaskan kronologi kejadian. “Kapolda sudah menjelaskan dan meminta maaf kepada Kasdam Brigadir Jenderal Asman Yusril Yusuf, tadi siang,” kata Asren.

Atas insiden tersebut, sejumlah anggota Polisi Militer Angkatan Darat menjaga markas Polsek Helvetia di Jalan Helvetia, Medan. “Ini hanya untuk mengantisipasi dari tindakan provokasi,” kata Asren.

Sedangkan Bripka Hendro Kuswoyo telah dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus tersebut. “Sudah, dia (Bripka Hendro) dijadikan tersangka dan akan diperiksa oleh Propam,” kata Kepala Bidang Humas Polda, Komisaris Besar Baharudin Djafar.


SOETANA MONANG HASIBUAN

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

22 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

38 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

44 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya