Yogyakarta Siap Membuka Pasar Buat Produk Afrika

Reporter

Editor

Kamis, 4 Juni 2009 16:34 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Sejumlah duta besar negara Afrika untuk Indonesia menemui Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X di Kepatihan, Kamis, (4/6). Negara-negara Afrika menawarkan kerjasama bidang ekonomi dan pendidikan kepada pemerintah provinsi Yogyakarta.

Sementara pihak Pemerintah provinsi Yogyakarta, menyetakan siap membuka diri terhadap pasar Afrika. Duta besar yang hadir adalah Alice Mageza, Dubes Zimbabwe untuk Indonesia, Mohamud Olow Barow dari Somalia, Ibrahim Mai-sule dari Nigeria, Francois Balumuene dari Republik Demokrat Kongo, David Gachoki Njoka dari Kenya, serta didampingi Leonardus Widayatmo Dubes RI untuk Namibia.

Sultan menjelaskan masyarakat Yogyakarta yang dinamis, karena tidak ada sumber daya alam sehingga mereka memiliki kreativitas yang tinggi. Sebagai contoh, ujar Sultan, industri kerajinan Yogyakarta yang tersohor, sudah masuk kelas internasional. Untuk itulah dia berjanji Pemerintah DIY melalui biro kerjasama dan dukungan dari Departemen Luar Negeri siap memfasilitasi kerjasama antara Yogyakarta dan Afrika. “Saya sangat senang kalau kehadiran bapak dan ibu bisa melanjutkan kerjasama yang dirintis sejak Konferensi Asia Afrika,” kata Sultan.

Agar kerjasama ini berjalan lebih intens, kata Sultan, dia mengusulkan kerjasama sister province yang bisa saling membantu di bidang pendidikan, pertanian, dan bisnis. “Sister province perlu kesamaan sejarah, budaya, itu akan efektif mempercepat proses hubungan kedua belah pihak,” katanya. Apalagi, ujarnya, di Cape Town, Afrika Selatan banyak masyarakat Jawa yang tinggal di wilayah itu. “Siapa tahu dengan pilot project itu bisa membangun hubungan yang lebih luas,” ujar Sultan.

Atas pernyataan ini, Dubes Zimbabwe untuk Indonesia, Alice Mageza menyampaikan kepada Sultan dari kunjungan ini akan segera direalisasikan kerjasama di bidang pendidikan dan ekonomi. “Terutama kerajinannya,” kata Alice.

Yunastiti Daud, Ketua Komite hubungan Internasional Kadin DIY menyatakan potensi perdagangan Yogyakarta sangat potensial untuk pasar Afrika. Dia berpromosi, selain harga produknya murah, orang Yogyakarta yang ramah, juga daerahnya aman. “Sehingga potensi perdagangan sangat besar,” ujarnya. Pada kesempatan ini, Yunastiti berharap pemerintah dapat memfasilitasi ekspor-impor kedua negara.

Data dari Dinas Perdagangan, Perindustrian, dan Koperasi DIY, ekspor barang dari Yogyakarta ke Afrika selama ini, antara lain ke Mesir, Maroko, Ethiopia, Senegal, dan Ganna.

BERNADA RURIT

Advertising
Advertising

Berita terkait

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

30 hari lalu

Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

30 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Hadiri Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Korea-Indonesia, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

27 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

Bertemu Duta Besar RI untuk Thailand, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia - Thailand

Baca Selengkapnya

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

10 Maret 2023

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

Indonesia dan Inggris telah memiliki forum Joint Economic and Trade Committee (JETCO)

Baca Selengkapnya

Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

22 Desember 2022

Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

Jokowi menyebut dalam pertemuan hari ini, dirinya telah menandatangani tiga MoU atau nota kesepahaman tentang kerja sama.

Baca Selengkapnya

PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

6 Juni 2022

PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

Kunjungan Anthony Albanese ke Indonesia menjadi pertemuan bilateral pertama bagi pemerintahan Australia yang baru.

Baca Selengkapnya

Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

24 November 2021

Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan vaksin Prancis ke Indonesia yang jumlah totalnya akan mencapai 4,8 juta dosis.

Baca Selengkapnya

Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

11 Agustus 2021

Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

Kementerian Luar Negeri menegaskan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Nigeria telah berjalan baik.

Baca Selengkapnya

Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

29 Juli 2021

Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

Perusahaan farmasi multinasional AstraZeneca meraup pendapatan US$ 1,2 miliar dari penjualan vaksin Covid-19 sepanjang semester pertama 2021.

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

22 Juni 2021

Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

Peningkatan kerja sama tersebut antara lain meliputi permintaan bantuan tenaga ahli Singapura untuk pengembangan Innovation Center dan Talent Hub Kemnaker.

Baca Selengkapnya