DPRD Kalimantan Timur Dukung Sikap Keras TNI  

Reporter

Editor

Rabu, 3 Juni 2009 18:03 WIB

TEMPO Interaktif, Samarinda: Ketua DPRD Kalimantan Timur, Herlan Agussalim, mendukung TNI bersikap keras terhadap Angkatan Laut Diraja Malaysia. Provokasi Malaysia atas perairan Ambalat merupakan penghinaan atas kedaulatan Indonesia.

"Dewan berpendapat tak usah diplomasi, hajar saja, kasih pembelajaran. Biar mereka (Malayisa) berfikir," kata Herlan, usai memimpin Rapat Paripurna XVI DPRD Kalimantan Timur, Rabu (3/6).

Herlan mengungkapkan, Malaysia telah berulah berulangkali memprovokasi TNI yang bertugas di perairan Ambalat. Menurutnya, jika dibiarkan, sikap tentara Malaysia 'mengolok-olok' TNI akan terus berlangsung.

Ia mengaku keinginan Malaysia untuk memiliki blok Ambalat yang memiliki sumber minyak sangat besar. Jika dibiarkan, kasus lepasnya pulau Sipadan dan Ligitan di Kalimantan Timur dari Indonesia besar kemungkinan akan terulang. "Sudahlah, jangan dibiarkan terus-terusan," ujarnya.

Herlan menyatakan dukungan anggota Dewan kepada DPRD Kalimantan Timur bukan tanpa alasan. Ia yakin warga Indonesia, khususnya di Sebatik kawasan terdekat sudah sangt siap menghadapi kondisi terburuk jika memang harus berperang.

Disinggung adanya Mahkamah Internasional yang akan mengadili Indonesia jika mengeluarkan tembak terlebih dulu, Herlan tak mempedulikan. "Itu konsekuensi, kalau tidak (diberi pelajaran) itu akan berulang-ulang. kasian tentara kita, , Malayisa biasa mencaplok kawasan yang lain," katanya.

Advertising
Advertising

FIRMAN HIDAYAT

Berita terkait

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

10 Agustus 2015

Utusan Khusus Indonesia-Malaysia Bertemu Bahas Ambalat

"Batas wilayah maritimnya belum selesai," ujar Retno.

Baca Selengkapnya

Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

3 Juli 2015

Sengketa Ambalat, Kemenlu Keluhkan Ini untuk Protes Malaysia

Untuk dapat melayangkan nota protes, Kementerian Luar Negeri membutuhkan informasi rinci.

Baca Selengkapnya

Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

29 Juni 2015

Kemenlu Belum Terima Bukti Pelanggaran di Ambalat

Kementerian Laur Negeri sebenarnya sudah mengirim nota protes terkait pelanggaran wilayah udara Ambalat ke Malaysia pada Februari lalu.

Baca Selengkapnya

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

13 Oktober 2009

Dua Kapal Militer Malaysia Kembali Masuk Ambalat

Dua kapal Tentara Laut Diraja Malaysia KD YU-3508 dan KD Ganas-3503 terpergok masuk ke perairan Ambalat Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

4 Agustus 2009

Tujuh Kapal Perang Terus Pantau Ambalat  

Sekitar tiga bulan terakhir ini tidak ada lagi pelanggaran batas wilayah perairan Indonesia oleh kapal asing. "Sudah tidak ada pelanggaran perbatasan," ungkap Harapap.

Baca Selengkapnya

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

28 Juni 2009

Ditanya Ambalat, Menteri Pertahanan Malaysia Tolak Berkomentar

Kami tidak membicarakan Ambalat, juga Manohara. Itu porsinya Jakarta, kata Datuk Ahmad.

Baca Selengkapnya

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

22 Juni 2009

Menlu Hassan Wirajuda: Ambalat Bukan Konflik Kedaulatan

"Tidak ada satupun negera di dunia yang punya kedaulatan pada landas kontinen," ujarnya.

Baca Selengkapnya

Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

22 Juni 2009

Arif H. Oegroseno: Peta Malaysia Diprotes Banyak Negara

Problem awal itu Malaysia mengeluarkan Peta 1979. Pertanyaannya, mengapa mereka mengeluarkan peta itu, sedangkan perundingan sudah akan selesai.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

16 Juni 2009

Menteri Luar Negeri Malaysia Kritik Pers Indonesia Soal Ambalat

Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Anifah Aman menganggap pemberitaan tersebut marak terkait dengan pemilihan presiden di Indonesia 8 Juli ini.

Baca Selengkapnya

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

12 Juni 2009

TNI AL Bantah Larang Wartawan Ikut ke Ambalat

Tapi TNI memang membatasi publikasi menyangkut sengketa ambalat agar tak menambah panas dan berujung pada keresahan masyarakat.

Baca Selengkapnya