Dilema Korban Gempa Yogya yang Menghuni Rumah "Teletubbies"

Reporter

Editor

Rabu, 27 Mei 2009 15:57 WIB

TEMPO Interaktif, Sleman: Dusun Nglepen, Sengir, Desa Sumberharjo, Kecamatan Prambanan, Sleman, Yogyakarta kini hanya tinggal puing-puing. Seluruh penduduknya berjumlah 71 kepala keluarga “bedhol desa” ke tanah milik kas Desa setempat. Dusun tersebut luluh lantak akibat gempa bumi berkekuatan lima skala richter yang melanda Yogyakarta, Sabtu (27/5) 2006 yang lalu.

Akibat tanah di perbukitan selatan tersebut labil dan berbahaya jika dihuni, maka seluruh warga menempati rumah berbentuk dome atau iglo seperti rumah-rumah di kutub. Di dusun tersebut hanya tinggal ternak yang dikunjungi oleh pemilih setiap hari untuk diberi makan. Itupun hanya lima kepala keluarga yang masih berternak sapi atau kambing di lokasi tersebut.

Para warga korban gempa, saat ini menghuni rumah mirip film anak-anak “Teletubbies” dengan fasilitas yang jauh lebih baik dibandingkan rumah asli mereka. Ukuran rumah tembok berdiameter tujuh meter tersebut berupa dua ruang tidur, satu ruang tamu dan di lantai atas ada ruang keluarga yang bisa untuk bercengkerama lebih dari sepuluh orang. Sayangnya, rumah tersebut tidak dilengkapi dengan kamar mandi di dalam rumah.

“Kamar mandi dibangun terpisah dan digunakan secara komunal, justru dengan begitu kami bisa berinteraksi dengan tetangga seperti di dusun asal kami,” kata Sakian, seorang warga yang rumahnya digunakan untuk pusat informasi rumah dome.

Hanya saja, jika malam hari bagi orang tua dan anak-anak merasa kesusahan jika akan buang hajat.

Kebiasaan dan pekerjaan warga tidak berubah. Mereka masih ke sawah atau beternak sapi dan kambing. Hanya saja, mereka tidak bisa memelihara hewan ternak mereka di dekat rumah. Namun telah disediakan kandang umum sebanyak 24 unit di lokasi yang berjarak hanya 50 meter dari komplek rumah dome.

Seperti yang diceritakan oleh Ngatiyem (37) ia tetap bercocok tanam beras ketan di lahan yang berdekatan dengan komplek dome. Ia mengaku sangat beruntung karena tidak ada korban jiwa di dusunnya saat terjadi gempa. Namun seluruh bangunan rumah rata dengan tanah.

“Kami tidak mau mengingat kembali peristiwa itu, namun bangaimana kami harus bertahan dan bangkit,” kata dia sambil merontokkan beras ketan hasil panennya di depan rumah domenya..

Komplek rumah dome berjarak sekitar 750 meter dari dusun asal para warga. Mereka menyebut komplek tersebut dengan “New Nglepen”. Terdapat 80 bangunan rumah dome dengan 71 rumah hunian dan sisanya untuk taman kanak-kanak, musholla, pusat kesehatan, gedung pertemuan dan kamar mandi umum. Dusun New Nglepen direncanakan menjadi desa wisata dengan andalan bentuk rumah yang hanya satu-satunya di Indonesia.

Para warga telah menempati rumah dome tersebut sejak 29 April 2009 yang lalu. Namun sayang sekali gedung taman kanak-kanak hingga saat ini belum difungsikan karena belum ada pengelola yang siap menangani sekolah tersebut. Padahal tidak sedikit anak-anak yang ada di dusun tersebut.

“Pihak Dinas Pendidikan pun belum pernah membicarakan pengelolaan taman kanak-kanak di sini, padahal kami sudah mengusulkan,” kata Sakiran.

Para warga menempati banguna dengan total biaya USD 1 juta dari donatur asal Dumai Uni Emirat Arab. Dan menempati rumah tersebut selama tiga tahun tanpa dipungut biaya pajak kecuali harus membayar biaya listrik. Setelah tiga tahun, pihak Desa masih akan berembug dengan warga.

“Kami juga khawatir harus membayar ganti tanah, jika harus membayar maka kami minta harganya tidak tinggi, karena rata-rata warga merupakan orang yang tidak mampu,” kata Sakiran.

MUH SYAIFULLAH

Berita terkait

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

27 hari lalu

Evaluasi Korban Bencana Banjir Bandang Gorontalo Terkendala Arus Deras dan Gelapnya Malam

Tim Tagana Kabupaten Gorontalo Utara, Gorontalo, kesulitan melakukan evakuasi korban bencana banjir yang menerjang enam desa tadi malam.

Baca Selengkapnya

UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

20 Desember 2023

UAV Cina Dikerahkan dalam Penyelamatan Korban Gempa Gansu

UAV Wing Loong-2H yang dikembangkan secara independen oleh Cina, dikerahkan untuk mendukung pekerjaan penyelamatan darurat pasca-gempa bumi di Gansu

Baca Selengkapnya

Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

27 April 2023

Bangunan Evakuasi Korban Bencana di Sumbar Terbengkalai

Tempat evakuasi korban bencana sementara di Padang, Sumbar, rusak. Di Kepulauan Mentawai, warga kelimpungan mencari tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

23 November 2022

Jasad Sopir Ojek Online yang 3 Hari Tertimpa Bangunan di Cianjur Berhasil Dievakuasi

Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Cianjur Atep Hermawan Permana menjelaskan jasad korban dikeluarkan dari lubang beton dan langsung dibawa ke RSUD Sayang.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

16 Januari 2021

Ratusan Ton Bantuan Logistik Dikirim ke Mamuju Lewat Jalur Laut

TNI AL telah mengirim ratusan ton bantuan logistik ke Mamuju, Sulawesi Barat menggunakan Kapal Perang KRI Teluk Ende - 517.

Baca Selengkapnya

Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

3 Januari 2020

Cerita Evakuasi Korban Banjir Bekasi, Tanpa Bantuan 36 Jam

Korban Banjir di Jalan Juanda, Margahayu, Kota Bekasi tak mendapat bantuan 36 jam. Bertahan di tengah banjir yang mengepung kediaman mereka.

Baca Selengkapnya

Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

24 Desember 2018

Tim Evakuasi Siapkan Anjing Pelacak Cari Korban Tsunami Banten

Tim evakuasi menerima informasi bahwa masih banyak korban tsunami Banten yang belum ditemukan.

Baca Selengkapnya

Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

12 Oktober 2018

Cerita Sopir Eskavator Saat Evakuasi Jenazah Korban Gempa Palu

Sarmin sudah datang ke Palu sejak H+4 gempa Palu untuk membantu proses evakuasi korban gempa dan membuka jalur evakuasi.

Baca Selengkapnya

Hujan Iringi Proses Evakuasi Hari Terakhir Korban Hilang di Palu

11 Oktober 2018

Hujan Iringi Proses Evakuasi Hari Terakhir Korban Hilang di Palu

Proses evakuasi korban gempa Palu akan dihentikan sore ini seiring dengan berakhirnya masa tanggap darurat bencana.

Baca Selengkapnya

Harapan Keluarga Korban di Hari Terakhir Tanggap Darurat Palu

11 Oktober 2018

Harapan Keluarga Korban di Hari Terakhir Tanggap Darurat Palu

Evakuasi korban gempa Palu direncanakan dihentikan sore ini seiring berakhirnya masa tanggap darurat bencana.

Baca Selengkapnya