Megawati: Tak Mudah Mengatasi Problem di Tanah Air

Reporter

Editor

Kamis, 17 Juli 2003 17:06 WIB

TEMPO Interaktif, Denpasar:Presiden Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri menyatakan bahwa saat ini tak ada jalan yang mudah untuk mengatasi problem yang tengah menimpa bangsa Indonesia. "Yang tersedia adalah pilihan yang paling kurang terasa pahit diantara sekian banyak kemungkinan yang sama jeleknya," ujarnya saat berpidato di depan peserta Sidang Tahunan (Tanwir) Muhammadiyah, Kamis (24/1) petang. Ia menegaskan, bahwa kemampuan bangsa Indonesia memang tidak terlalu besar untuk menyelesaikan masalah secara cepat secara menyeluruh. Masalahnya menjadi lebih rumit karena banyak diantaranya yang mulai merasakan kekecewaan. "Sebab, kita semua dahulu mengira bahwa kita akan mudah mencapai kehidupan yang lebih baik setelah menumbangkan pemerintahan ototriter yang represif," katanya di hotel The Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, Bali. “Lebih dari sekedar kecewa, menurut Mega, sudah banyak yang kehilangan kendali. Kritik berubah menjadi semacam ancaman dan bukan lagi nasihat atau peringatan sebagaimana jamaknya diberikan oleh kawan sebiduk seperjuangan," Mega menambahkan. Dalam kesempatan itu presiden juga menyindir sejumlah pihak yang menurutnya, seringkali menempatkan diri sekedar sebagai pengamat. "Seakan datang dari negeri antah berantah dan steril dari perspektif sejarah, dengan posisi itu adalah lebih mudah memberikan penilaian , tuntutan, kritik atau bahkan celaan tanpa perlu merasa bertanggung jawab," katanya. Kendati demikian Mega menegaskan dirinya tak akan lari dari masalah tersebut. "Dengan segala kekurangan yang saya sadari, saya akan memikul tanggung jawab itu. Tentu saja saya akan berbahagia bila dibantu dengan dengan sikap konstruktif tanpa kehilangan daya kritis," katanya. Karena itu kepada warga Muhammadiyah, Megawati berharap dapat terus memberikan sumbangan terbaiknya bagi kehidupan bangsa. Ia yakin dengan tradisi intelektual dan kenegarawanannya Muhammadiyah akan memberi sumbangan untuk kehidupan bangsa yang sejuk dan sejahtera. Megawati yang hadir didampingi suaminya Taufik Kiemas dan rombongan sempat menyatakan bahwa dirinya adalah bagian dari Muhammadiyah. Ia mengingatkan bahwa Bung Karno adalah seorang anggota organisasi ini, sementara kakeknya adalah seorang konsul Muhammadiyah di Bengkulu. Ikut pula mendampingi menteri Kabinet Gotong Royong, diantaranya Menteri Pendidikan Nasional Malik Fajar, Menteri Riset dan Teknologi Hatta Radjasa dan Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno. (Rofiqi Hasan-Tempo News Room)

Berita terkait

Pembukaan World Water Forum Ke-10 Digelar di KEK Kura-kura Bali

24 menit lalu

Pembukaan World Water Forum Ke-10 Digelar di KEK Kura-kura Bali

Pemerintah Bali bersama Panitia World Water Forum ke-10 dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjalankan upacara Segara Kerthi.

Baca Selengkapnya

7 Tradisi Umat Buddha Rayakan Waisak, Mengenakan Pakaian Putih Hingga Mandi Sang Buddha

25 menit lalu

7 Tradisi Umat Buddha Rayakan Waisak, Mengenakan Pakaian Putih Hingga Mandi Sang Buddha

Pada Hari Raya Waisak, umat Buddha akan mengunjungi kuil-kuil lokal maupun kuil besar untuk melakukan doa. Umat Buddha juga umumnya melakukan perenungan akan diri dan kehidupan secara tenang.

Baca Selengkapnya

Kalahkan Tyson Fury, Oleksandr Usyk Menjadi Juara Sejati Tinju Dunia Kelas Berat

30 menit lalu

Kalahkan Tyson Fury, Oleksandr Usyk Menjadi Juara Sejati Tinju Dunia Kelas Berat

Petinju Ukraina Oleksandr Usyk menjadi juara sejati tinju dunia di kelas berat setelah mengalahkan Tyson Fury.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

30 menit lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

32 menit lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

54 menit lalu

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

59 menit lalu

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

Menurut Gibran, yang diperlukan adalah uji kelayakan kendaraan yang digunakan, bukan melarang adanya study tour.

Baca Selengkapnya

BNPB: Data Terbaru Korban Meninggal Banjir Lahar Sumbar 61 Orang, Modifikasi Cuaca Diperpanjang

1 jam lalu

BNPB: Data Terbaru Korban Meninggal Banjir Lahar Sumbar 61 Orang, Modifikasi Cuaca Diperpanjang

Pembaharuan data BNPB untuk orang yang dilaporkan hilang dalam kejadian galodo atau banjir lahar ini total sebanyak 14 orang.

Baca Selengkapnya

Klasemen Akhir Liga Jerman 2023/2024: Bayer Leverkusen Lengkapi Gelar Juara dengan Status Tak Terkalahkan

1 jam lalu

Klasemen Akhir Liga Jerman 2023/2024: Bayer Leverkusen Lengkapi Gelar Juara dengan Status Tak Terkalahkan

Bayer Leverkusen menutup Liga Jerman musim 2023/2024 sebagai juara yang tak terkalahkan.

Baca Selengkapnya

PPP Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak untuk Pilkada Jawa TImur

1 jam lalu

PPP Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak untuk Pilkada Jawa TImur

Duet Khofifah-Emil mendapat tiga rekomendasi dari partai untuk maju di Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya