TEMPO Interaktif, Jakarta: Sedikitnya 100 orang mahasiswa yang tergabung dalam Aksi Solidaritas Palestina demontrasi di depan Konsulat Jenderal Amerika Serikat, Surabaya, Jumat (19/9). Mereka mengutuk keras rencana pengusiran dan pembunuhan terhadap Yaser Arafat dan pejuang muslim lainnya yang mempertahankan Palestina. Selain itu, aksi yang dijaga ketat aparat keamanan dengan kawat berduri itu juga mengutuk keras penolakan Amerika atas resolusi PBB dalam memberikan perlindungan terhadap Arafat. "Penggunaan hak veto ini menjadi bukti bahwa Amerika telah menerapkan standar ganda dalam memerangi terorisme," kata Agus Wahyu Dwiyanto, kordinator Aksi Solidaritas Palestina. Komite Aksi ini berasal dari Komite Mahasiswa Muslim Indonesia dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Surabaya Selain orasi, meraka juga menggelar poster dan membentangkan bendera kebesaran masing-masing. Di antara poster yang mereka bentangkan antara lain tertulis "Terorist Awards Ariel Sharon + George W Bush", "Go to hell Amerika & Yahudi." Mereka berbaris rapi menghadap gedung Konsulat yang dipagari tembok sepaha dan kawat berduri. Dalam pernyataan sikapnya, mereka menuntut kepada pemerintah bersikap tegas dalam penyelesaian kasus Israel, dengan mengusahakan upaya-upaya diplomatik untuk menggalang dukungan membela Palestina. Selain itu mereka mendesak kepada pemerintah dan rakyat Indonesia membokot Israel dan Amerika. Aksi itu berlangsung sekitar satu jam mulai pukul 14.30 hingga pukul 15.30 WIB. Adi Mawardi - Tempo News Room
Berita terkait
Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan
25 menit lalu
Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan
Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.