Ribuan Pengungsi Ambon Ancam Duduki Kantor Gubernur
Senin, 15 September 2003 10:39 WIB
Puluhan ribu pengungsi, kata Ririhena, saat ini sudah tidak dapat lagi menahan penderitaan tinggal di kamp-kamp pengungsian. Sehingga, mereka memilih segera pulang ke desa asal. "Kalau tidak, ibu-ibu dimobilisasi dengan membawa kompor dan piring serta perbekalannya untuk menduduki kantor Gubernur Maluku," tegas Ririhena.
Ancaman ini, lanjut dia, bermula dari janji Gubernur Latuconsina dalam suatu pertemuan resmi dengan para pengungsi asal Desa Rumah Tiga, Kecamatan Teluk Ambon Baguala, beberapa waktu lalu. Latuconsina ketika itu berjanji akan segera memulangkan mereka ke tempat asalnya paling lambat pada Desember 2000. Namun, sampai saat ini belum ada tanda-tanda mereka akan dipulangkan. Untuk itulah, para pengungsi kemudian membentuk tim khusus yang beranggotakan tokoh adat, ulamat, dan kelompok intelektual untuk mempertanyakan sikap Gubernur tersebut.
Gubernur Latuconsina sendiri telah menyatakan kesediaannya menerima tim tersebut. Rencananya, Gubernur akan menerima tim itu besok (5/1) pagi, sekitar pukul 10.00 WITA. Selain Gubernur, tim ini juga akan bertemu dengan Pangdam XVI/Pattimura Brigjen TNI I Made Yasa.
Jika dialog itu dengan Gubernur itu gagal, para pengungsi mengancam akan menduduki kantor Gubernur dan Gedung DPRD tingkat I Maluku. Tak hanya itu, mereka juga mengancam akan berangkat ke Jakarta untuk mempertanyakan nasib mereka langsung kepada Presiden Abdurrahman Wahid dan Wapres Megawati Soekarnoputri. (Friets Kerlely)