TEMPO Interaktif, Jakarta:Presiden Megawati Sukarnoputri mengajak semua pihak menghindarkan cara pandang yang berkotak-kotak dalam menjalankan berbagai sektor pembangunan. “Telah terlalu lama kita membiarkan berlangsungnya tumpang tindih dan bahkan benturan antar program dan sektor pembangunan itu,” ujarnya dalam Sarasehan Penerima Kalpataru di Istana Negara, Jakarta, Kamis (24/1) pagi. Akibat benturan itu pembangunan hanya merupakan pemborosan, bahkan juga menghabiskan sumber daya yang sebenarnya masih terbatas. Kondisi itu menyebabkan kita berjalan di tempat. “Kita bergerak, mengkonsumsi energi yang luar biasa besar atau banyaknya, tetapi kita sendiri merasakan hampir tidak adanya kemajuan yang berarti,” tuturnya. Presiden menyorot pula arogansi departemen yang hingga saat ini masih sering terjadi. “Setiap sektor membentengi diri dari sektor lainnya, seakan tidak ingin terganggu sedikit pun,” kata Megawati di hadapan para penerima Kalpataru tahun 1980-2001 itu. Miskinnya keterpaduan dalam program dan kegitan di berbagai sektor telah menimbulkan hambatan terhadap proses pembangunan. “Pembangunan menjadi tersendat dan bagaikan berjalan sepotong-sepotong tanpa rangkaian. Gambaran tentang kesinambungan program yang satu dan yang berikutnya masih sulit diperoleh,” paparnya prihatin. Presiden menyebutkan beberapa contoh ketidakpaduan program dan sektor pembangunan itu. Salah satunya ia menyorot kebiasaan gali menggali di tempat yang sama, dengan tujuan yang berbeda, yang lazim di DKI Jakarta. Hari ini penggalian untuk pipa gas, lusa untuk listrik, besoknya untuk telepon, bahkan beberapa waktu mendatang digali lagi untuk selokan.Ia mengaku sering menegur Menteri Pemukiman dan Prasarana Wilayah kenapa hal itu tidak bisa dipadukan. (Dara Meutia Uning – Tempo News Room)
Berita terkait
Profil dan Bedah Kekuatan Guinea, Lawan Timnas U-23 Indonesia dalam Playoff Perebutan Tiket Olimpiade 2024
5 menit lalu
Profil dan Bedah Kekuatan Guinea, Lawan Timnas U-23 Indonesia dalam Playoff Perebutan Tiket Olimpiade 2024
Timnas U-23 Indonesia sudah mengakhiri kiprah di Piala Asia U-23 2024. Perjuangan selanjutnya melawan Guinea dalam playoff perebutan tiket Olimpiade.
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia
48 menit lalu
Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Aksi Mahasiswa UGM Tuntut Transparansi, IPK 4,00 Hahasiswa Kedokteran Universitas Jember, 5 Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia
Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.