Penyerapan Anggaran Pertahanan untuk Kredit Eksport Dipercepat

Reporter

Editor

Selasa, 17 Februari 2009 20:20 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah sepakat mempercepat penyerapan sisa anggaran pertahanan 2004-2009 khusus untuk fasilitasi kredit eksport. Rapat yang membahas percepatan itu, kata Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono, dilakukan semalam. Peserta rapat Menteri Pertahanan, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso, Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Agustadi Sasongko Poernomo, Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Tedjo Edhy Purdijatno dan Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Soebandrio.

Menurut Juwono, pertemuan itu khusus membahas tentang percepatan penyelesaian kredit eksport. "Jadi kami bahas apa yang ada dalam daftar di Bapenas, apa saja yang perlu dipercepat proses penyelesaiannya," kata Juwono usai usai menjadi pembicara dalam Meeting Announcement-Members Luncheon Indonesia Country Program di Hotel JW Marriot Jakarta, Selasa (17/02).

Jumlah anggaran kredit eksport yang saat ini ada di Departemen Pertahanan US$ 1,2 Miliar. "Jadi diminta untuk cepat diproses agar dapat selasai pada tahun anggaran ini," kata dia. Beberapa kredit eksport yang dibicarakan adalah pengadaan panser VAB buatan Prancis, penggadaan Skytruck (pesawat angkut kecil) dari polandia senilai US$ 72 juta, dua senjata dan rudal untuk angkatan Udara dan pertimbangan untuk kapal selam. Untuk panser VAB yang berharga Rp 12 miliar ini pengadaannya dilakukan bekerjasama dengan PT Pindad, namun jumlahnya yang dulu sempat mencapai 150 buah berkurang menjadi 40 buah saja. "Pendanaannya sedang cekak," ujar Juwono sambil tersenyum.

Perubahan juga terjadi pada pengadaan Skytruck, yaitu pengadaannya dialihkan ke dalam negeri. Sebab setelah sekian lama Polandia tetap menolak bekerjasama dengan PT Dirgantara IndonesiaI untuk pengadaan upset. "Mereka juga menaikan harga sampai 15 %, maka wakil presiden memutuskan untuk mengalihkan anggaran ke pendanaan dalam negeri," ujarnya. Sedangkan untuk kapal selam bagi TNI AL juga ada perubahan karena ada penawaran dari Jerman dan Korea Selatan. "Mana yang dipilih nanti akan ada pembicaraan di tingkat matra, mabes TNI baru ke Dephan," ujar Juwono.

Percepatan ini, kata Juwono dilakukan agar semua kredit eksport yang tersisa bisa terealisasi tahun ini. Selain itu juga ditujukan untuk meningkatkan penyerapan anggaran oleh Departemen Pertahanan. Tahun lalu, kata Juwono, penyerapan anggaran di pertahanan mencapai 90 persen. "Karena itu sayang kalau sisa anggaran yang ada tidak dipakai, mumpung uangnnya masih tersedia dan suku bunganya belum naik," ujar Juwono. Karena itu, semua sisa anggaran 2004-2009 akan digunakan untuk pengadaan alat utama sistem pertahanan dengan fasilitasi kredit eksport.

Advertising
Advertising

Titis Setianingtyas

Berita terkait

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

10 hari lalu

Antony Blinken Ingin Peringatkan Cina karena Dukung Industri Pertahanan Rusia

Antony Blinken akan memperingati otoritas Cina atas segala konsekuensi mengekspor bahan baku dari Rusia yang digunakan pada industri militer

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

10 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Dibayangi Genosida di Gaza, Israel Hadiri Pameran Dirgantara di Singapura

23 Februari 2024

Dibayangi Genosida di Gaza, Israel Hadiri Pameran Dirgantara di Singapura

Industri pertahanan Israel ikut serta dalam pameran dirgantar di Singapore Airshow pekan ini meski dibayangi genosida terhadap warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Profil PT Pindad dengan Komisaris Utama KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak

25 Januari 2024

Profil PT Pindad dengan Komisaris Utama KASAD Jenderal TNI Maruli Simanjuntak

Menteri BUMN Erick Thohir resmi menunjuk Maruli Simanjuntak yang juga KSAD dan menantu Luhut sebagai komisaris utama PT Pindad. Ini profil Pindad.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ada Kader Gerindra Bermain di Proyek Food Estate Prabowo, Jokowi Tanggapi Kritik Anies Baswedan tentang Gaji TNI

8 Januari 2024

Terkini: Ada Kader Gerindra Bermain di Proyek Food Estate Prabowo, Jokowi Tanggapi Kritik Anies Baswedan tentang Gaji TNI

Berita terkini: Kader Gerindra bermain di proyek food estate kebun singkong Prabowo, Jokowi tanggapi kritik Anies Baswedan tentang gaji TNI.

Baca Selengkapnya

5 Perusahaan Industri Pertahanan Amerika Serikat Kena Sanksi Cina

7 Januari 2024

5 Perusahaan Industri Pertahanan Amerika Serikat Kena Sanksi Cina

Kementerian Luar Negeri Cina mengumumkan telah menjatuhkan sanksi pada lima perusahaan bidang industri pertahanan sebagai balasan atas tindakan salah

Baca Selengkapnya

Perang Bawa Lonjakan Keuntungan bagi Industri Pertahanan AS pada 2024

19 Desember 2023

Perang Bawa Lonjakan Keuntungan bagi Industri Pertahanan AS pada 2024

Di saat PBB menyerukan gencatan senjata di Gaza, industri pertahanan AS justru mengharapkan ledakan keuntungan dari perang ini.

Baca Selengkapnya

Defend ID: Industri Pertahanan RI Tak Terpengaruh Konflik Hamas vs Israel

10 Oktober 2023

Defend ID: Industri Pertahanan RI Tak Terpengaruh Konflik Hamas vs Israel

Direktur Utama Defend ID Bobby Rasyidin mengatakan konflik tidak hanya terjadi antara Hamas dan Israel.

Baca Selengkapnya

Jokowi Targetkan Industri Pertahanan Indonesia Masuk Top 50 Dunia pada 2025

19 September 2023

Jokowi Targetkan Industri Pertahanan Indonesia Masuk Top 50 Dunia pada 2025

Presiden Jokowi mengharapkan industri pertahanan Indonesia dapat masuk ke dalam peringkat 50 besar dunia pada 2025.

Baca Selengkapnya