TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah masih berusaha melacak keberadaan dua warga negara Indonesia yang menjadi korban bencana kebakaran di negara bagian Victoria, Australia.
Konsulat Jenderal RI di Melbourne sedang mengusahakan akses masuk ke Marysville, tempat terakhir Dean Lesmana terlacak.
"Jumat kemarin kita juga kembali minta izin untuk dapat akses ke Marysville tempat terakhir diduga mereka berada," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri, Faiza Syah, saat dihubungi Tempo, Sabtu (14/2).
Namun, lanjut dia, hingga kini belum ada perkembangan berarti. Konsulat masih mengkoordinasikan dengan Kepolisian Victoria terkait informasi tentang telepon darurat 1 menit dari ponsel yang dibawa Rudi.
"Nama mereka juga sudah dimasukkan ke jalur khusus yang disediakan khusus untuk konsulat," katanya.
Mabes Polri dan Departemen Luar Negeri juga telah mengirimkan tim forensik beranggotakan tujuh orang. Mereka tergabung dalam Disaster Victim Identification yang terdiri atas ahli patologi dan dentologi.
Tim bertolak ke Australia hari ini. Rencananya mereka akan membantu pemerintah Australia selama dua minggu. "Tapi bisa juga diperpanjang, tergantung permintaan Australia," katanya.
NININ DAMAYANTI
Berita terkait
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T
9 hari lalu
Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.
Baca SelengkapnyaPertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023
17 hari lalu
Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.
Baca SelengkapnyaBNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera
42 hari lalu
Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaRisiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api
46 hari lalu
Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPenugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca
47 hari lalu
Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.
Baca SelengkapnyaTentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah
47 hari lalu
Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla
47 hari lalu
Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.
Baca SelengkapnyaPara Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan
48 hari lalu
Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaSuhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas
52 hari lalu
Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla
59 hari lalu
Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?
Baca Selengkapnya