TEMPO Interaktif, Jakarta:Mabes Polri akan memeriksa KH Abubakar Basyir, Kamis 24/1) mendatang. Basyir diduga oleh Kepolisian Malaysia memiliki hubungan dengan kelompok teroris Al Qaeda pimpinan Usamah bin Ladin. Hal itu diungkapkan oleh Kabahumas Polri Irjen Pol Saleh Saaf di Mabes Polri Jakarta, Selasa (22/1). Saleh menjelaskan, Mabes Polri telah melakukan pemanggilan KH Abubakar Basyir beberapa waktu lalu. Namun ia tidak bersedia menyebutkan kapan surat pemanggilan dilayangkan. “Pokoknya ditentukan sampai Kamis besok harus sudah ada di sini,” kata dia. Polisi ingin meminta penjelasan dari KH Abubakar atas tuduhan pemerintah Malaysia itu. “Ini sudah kewajiban polisi untuk mencari informasi semaksimal mungkin,” kata dia. Sehingga tidak terjadi kesimpang siuran informasi, mengingat rumor yang beredar di luar negeri sudah makin marak. Saleh menambahkan, pemeriksaan yang akan dilakukan Polri bukan atas permintaan pemerintah Malaysia. “Kami mencoba untuk pro aktif, dalam rangka melindungi WNI dari tuduhan yang tidak pasti,” kata dia. Saleh mengaku pihaknya telah mendapatkan informasi dari Kepolisian Malaysia bahwa Basyir adalah anggota kelompok ekstrem di Malaysia. Dia dinilai terlalu keras dalam melakukan aktifitas keagamaannya. Basyir sering melontarkan kritikan pedas pada pemerintah Malaysia, termasuk kepada pemerintah Indonesia masa Orde Baru. Itu dilakukan sebelum ia hijrah ke Malaysia. Seperti diberitakan, Abubakar Basyir dituduh sebagai anggota jaringan kelompok teroris Al Qaeda. Ia termasuk dalam daftar orang yang dicari Kepolisian Malaysia. Sebuah media Malaysia menyebutkan bahwa Baysir sudah ditangkap di Malaysia. Padahal pemimpin sebuah pondok pesantren di Solo, Jawa Tengah, itu mengaku telah berada di Indonesia sejak tiga tahun lalu. (Retno Sulistyowati – Tempo News Room)