Kekayaan Taufiq Kiemas Sebesar Rp 50 Miliar

Reporter

Editor

Kamis, 17 Juli 2003 09:49 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Suami Presiden Megawati Sukarnoputri, Taufiq Kiemas, melaporkan harta kekayaannya kepada Komisi Pemeriksa Kekayaan Penyelenggara Negara (KPKPN). "Jumlahnya saya kurang ingat, tapi sekitar Rp 50 miliar," kata Wakil Ketua KPKPN Abdullah Hehamahua di Jakarta, Rabu (22/1). Sehari sebelumnya, kata Hehamahua, Taufiq sudah menandatangani formulir kekayaannya di ruang kerjanya di gedung DPR/MPR. Sebelumnya, suami presiden itu selalu mangkir untuk menandatangani berkas pemeriksaan kekayaannya sejak klarifikasi enam bulan lalu. Setidaknya Komisi sudah tiga kali melayangkan surat kesediaan dan pemberitahuan melalui telepon. "Saya tidak tahu surat itu macetnya di mana," kata Hehamahua. Rencananya jika surat ketiga itu juga tak ditanggapi, Komisi akan melaporkan Taufiq ke polisi dengan alasan menghalang-halangi pemeriksaan oleh petugas negara. Berkas pemeriksaan itu, kata Hehamahua, diantarkan langsung ke ruang kerja Taufiq di DPR untuk ditandatangani. Sebelum berkas ditandatangani, tuturnya, KPKPN belum bisa mempublikasikan kekayaan seorang penyelenggara negara. Jumlah kekayaan Taufiq itu sama dengan kekayaan yang dilaporkan Presiden Megawati. "Sesuai peraturan, harta kekayaan suami istri harus digabung," katan Hehamahua. Namun, jumlah Rp 50 miliar itu, kata Hehamahua, belum termasuk harta warisan dari keluarga Megawati. Alasannya, harta warisan yang berbentuk barang antik belum bisa dihitung secara nominal. "Bu Mega akan mengundang pakar untuk mengkonversikan harta warisan itu ke dalam rupiah," katanya. Harta warisan Mega itu di antaranya keris, lukisan, dan benda-bedan purbakala lainnya peninggalan mendiang Presiden Soekarno. Menurut Hehamahua, Taufik juga berjanji akan mengingatkan istrinya untuk segera menandatangani lembar kekayaannya. "Paling lambat, katanya, 25 Januari ini," jelas Hehamahua. Tapi, Komisi sendiri tak memberikan tenggat kapan berkas pemeriksaan itu segera ditandatangani. Dalam lembar kekayaan Taufiq Kiemas itu juga tak dicantumkan villa di Gunung Geulis, Bogor, yang sempat diramaikan media massa akhir tahun lalu. "Rincinya saya tidak ingat," katanya. Villa di Babakan Madang, Bogor, juga tidak dicantumkan di lembar kekayaan. "Itu kan sudah diakui sebagai milik Pak Kwik Kian Gie," kata Hehamahua. Namun, ia mengakui, dalam lembar kekayaan Kwik yang dilaporkan sebelum berita villa itu merebak, tak tercantum villa di Babakan Madang itu. "Kami akan klarifikasi ke Pak Kwik lagi," katanya. (Bagja Hidayat Tempo News Room)

Berita terkait

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

1 jam lalu

Keluarga Bilang Jenazah Brigadir RA Tak Diautopsi Atas Permintaan Istri dan Orang Tua

Jenazah Brigadir RA dijemput tiga perwakilan keluarga dan komandannya di Polresta Manado.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

1 jam lalu

Pembunuhan Wanita dalam Koper di Bekasi, Polisi Ungkap Hubungan Korban dan Pelaku

Polisi masih mendalami identitas pria yang diduga sebagai pelaku pembunuhan dalam kasus mayat dalam koper itu.

Baca Selengkapnya

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

2 jam lalu

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Hilangnya ingatan alias memori jangka pendek adalah peningkatan atau kelupaan yang tidak biasa segera setelah mengalami suatu peristiwa.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

3 jam lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

3 jam lalu

Tips agar Tak Salah Pilih Pasangan lewat Perjodohan

Buat yang sedang mencari pasangan melalui proses perjodohan atau kencan kilat, perhatikan beberapa hal penting berikut agar tak salah pilih.

Baca Selengkapnya

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

4 jam lalu

KPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya

Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.

Baca Selengkapnya

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

4 jam lalu

Pakar Ekonomi Ingatkan Bahayanya Kabinet Koalisi Besar Prabowo-Gibran

Pakar menilai kabinet koalisi Prabowo yang besar akan menguntungkan bagi pemerintahan, tetapi jadi indikasi lumpuhnya check and balances di parlemen

Baca Selengkapnya

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

4 jam lalu

4 Tips Hindari Jadi Korban Penipuan Transaksi Digital

Berikut empat tips agar terhindar dari modus penipuan transaksi digital. Contohnya pinjaman online dan transaksi digital lain.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

4 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Duel Indonesia vs India Berakhir 4-1, Chico Aura Dwi Wardoyo Tutup dengan Kemenangan

Chico Aura Dwi Wardoyo turun di partai terakhir menutup duel Indonesia vs India di Grup C Piala Thomas 2024 dengan mengalahkan Kidambi Srikanth.

Baca Selengkapnya

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

4 jam lalu

Menaker Sebut Masa Depan Buruh RI tergantung Kompetensi dan Daya Saing

Menaker Ida Fauziyah mengatakan masa depan dunia ketenagakerjaan Indonesia sangat ditentukan oleh kompetensi dan daya saing pekerja atau buruh.

Baca Selengkapnya