ICW Minta Komisi Pemilu Tunda Bayar Sewa Gudang

Reporter

Editor

Rabu, 10 Desember 2008 23:55 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta :Indonesia Corruption Watch (ICW) meminta Komisi Pemilihan Umum menunda pembayaran utang sewa gudang penyimpanan sisa kertas Pemilihan 2004. Anggota Badan Pekerja Indonesia Corruption Watch, Abdullah Dahlan, mengatakan penundaan itu hingga Komisi Pemilihan punya landasan hukum kuat membayar utang itu.

"Sampai saat ini, Komisi Pemilihan belum memiliki kontrak kerja sewa gudang," kata Abdullah saat dihubungi di Jakarta, Rabu (10/12).

Kepala Biro Logistik Komisi Pemilihan, Dalail, pada Selasa (9/12) mengatakan pembayaran utang sewa gudang tak berdasarkan kontrak kerja. Tapi, cukup dengan surat pengakuan utang yang isinya menyebutkan Komisi Pemilihan memiliki utang sewa gudang sebesar Rp 15 miliar. Utang itu untuk biaya penyimpanan di gudang dua perusahaan, PT Kertas Leces dan PT Surabaya Agung.

Abdullah menilai, surat pernyataan tak cukup kuat menjadi dasar hukum pembayaran utang. Apalagi, nilai utang yang harus dibayar cukup besar. Bisa jadi, kata Abdullah, utang yang harus dibayar lebih kecil ketimbang nilai dalam surat pernyataan. "Bisa-bisa terjadi inefisiensi anggaran," katanya.

Menurut dia, belum tentu ada kerugian negara dalam kasus utang sewa gudang ini. Tapi yang jelas, terjadi kesalahan administrasi yang mengakibatkan utang terus bertambah.

Komisi Pemilihan, kata Abdullah, harus memanggil anggota Komisi periode sebelumnya dan meminta verifikasi. Pasalnya, kontrak sewa gudang dilaksanakan oleh komisioner periode lalu. "Verifikasi ini penting untuk mengetahui mekanisme sewa gudang," katanya.

Setelah itu, Abdullah melanjutkan, Komisi harus segera menghitung biaya sewa gudang yang sebenarnya. Penghitungan ini untuk menghindari pembayaran yang berlebih. "Komisi Pemilihan jangan hanya menerima klaim dari dua perusahaan pemilik gudang," katanya.

Abdullah juga meminta Komisi Pemilihan berkoordinasi dengan instansi lain seperti Departemen Keuangan dan Badan Pemeriksa Keuangan untuk memastikan pembayaran utang telah sesuai ketentuan. Selain itu, Komisi Pemilihan juga harus mengambil pelajaran dari kasus sewa gudang ini. "Perencanaan pengadaan harus lebih matang supaya nantinya negara tak harus membayar biaya maintenance yang mahal," katanya.

Kepala Biro Logistik Komisi Pemilihan Umum, Dalail, menyatakan surat pengakuan utang cukup kuat menjadi dasar hukum pembayaran utang sewa gudang. Pasalnya, penggunaan surat tersebut sudah direkomendasikan Badan Pemeriksa Keuangan. "Utang sewa gudang baru bisa dibayar kalau kami mengakui berutang," kata Dalail.

Lagipula, Dalail melanjutkan, Departemen Keuangan tengah mengkaji nilai kontrak sewa gudang. Nilai inilah yang akan dicantumkan dalam surat pengakuan utang. "Nilai yang dicantumkan telah diuji kelayakannya," kata Dalail.

Komisi Pemilihan, kata Dalail, hanya akan membayar utang sebesar nilai yang tertera dalam surat pengakuan utang. "Kalau mereka klaim Rp 15 miliar tapi ternyata hasil kajian hanya Rp 8 miliar, ya kami bayar Rp 8 miliar. Kalau tidak, bisa terjadi kerugian negara," katanya.

Dalail berharap, utang itu bisa diselesaikan tahun ini meski kemungkinannya kecil. Apalagi, anggaran harus tutup buku pada pertengahan Desember ini. Jika pembayaran tak bisa tahun ini, Komisi akan membayar tahun depan. "Anggarannya sudah kami siapkan tahun depan," katanya.


PRAMONO

Berita terkait

4 Negara Asing yang Gunakan Kotak Suara Kardus, Ada Amerika hingga Australia

14 Februari 2024

4 Negara Asing yang Gunakan Kotak Suara Kardus, Ada Amerika hingga Australia

Kotak suara kardus tak hanya digunakan di Indonesia, 4 negara ini juga menggunakan hal serupa

Baca Selengkapnya

Sejumlah TPS Terdampak Banjir di Komplek Maharta Tangsel, KPPS Selamatkan Logistik Pemilu

14 Februari 2024

Sejumlah TPS Terdampak Banjir di Komplek Maharta Tangsel, KPPS Selamatkan Logistik Pemilu

Ketinggian genangan banjir di perumahan itu mencapai sepinggang orang dewasa sehingga TPS tidak bisa digunakan.

Baca Selengkapnya

Perjuangan Polisi dan KPPS Jalan Kaki 2 Hari 1 Malam Bawa Logistik Pemilu 2024 ke Daerah Terpencil di Sulteng

14 Februari 2024

Perjuangan Polisi dan KPPS Jalan Kaki 2 Hari 1 Malam Bawa Logistik Pemilu 2024 ke Daerah Terpencil di Sulteng

Seperti lirik lagu 'mendaki gunung, lewati lembah', potret perjalanan 5 personel Polres Parigi Moutong mengantar logistik Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Petugas di Maluku Pikul Logistik Pemilu 2024 dan Jalan kaki 20 KM ke TPS Daerah Terpencil

14 Februari 2024

Petugas di Maluku Pikul Logistik Pemilu 2024 dan Jalan kaki 20 KM ke TPS Daerah Terpencil

Pengawalan logistik pemilu 2024 menuju daerah terpencil di Maluku harus ditempuh dengan berjalan kaki 20 kilometer

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Pantau Persiapan Pemilu 2024

13 Februari 2024

Pj Bupati Banyuasin Pantau Persiapan Pemilu 2024

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani Syopiar Rustam bersama Kapolda Sumatera Selatan, Rachmad Wibowo, meninjau langsung kesiapan TPS 17 Kelurahan Pangkalan Balai Banyuasin.

Baca Selengkapnya

KPU Klaim Distribusi Logistik Pemilu 2024 Hampir 99 Persen Tersalurkan

12 Februari 2024

KPU Klaim Distribusi Logistik Pemilu 2024 Hampir 99 Persen Tersalurkan

KPU mengatakan distribusi logistik pemilihan umum atau Pemilu 2024 dari kabupaten ke kecamatan hampir mencapai 99 persen.

Baca Selengkapnya

KPU Bekasi Distribusikan Logistik Pemilu 2024 ke Wilayah Pesisir Gunakan Perahu Pasir

11 Februari 2024

KPU Bekasi Distribusikan Logistik Pemilu 2024 ke Wilayah Pesisir Gunakan Perahu Pasir

KPU Bekasi mendistribusikan logistik Pemilu 2024 dari gudang KPU di Bekasi, Jawa Barat menuju wilayah pesisir menggunakan perahu pasir

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Beri Semangat KPU Sukseskan Pemilu 2024

11 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Beri Semangat KPU Sukseskan Pemilu 2024

Gedung sekolah disiapkan menjadi TPS lantaran terjadi banjir di Kecamatan Banyuasin II dan Kecamatan Rantau Bayur.

Baca Selengkapnya

Penjabat Bupati Banyuasin Tinjau Logistik Pemilu

11 Februari 2024

Penjabat Bupati Banyuasin Tinjau Logistik Pemilu

Hani Syopiar mengingatkan penyelenggara pemilu memastikan penyimpanan logistik terhindar dari hujan dan api.

Baca Selengkapnya

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang untuk Bantu Distribusi Logistik Pemilu ke Pulau Terpencil

11 Februari 2024

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang untuk Bantu Distribusi Logistik Pemilu ke Pulau Terpencil

TNI AL mengerahkan sejumlah kapalnya, termasuk tiga kapal perang (KRI) untuk membantu KPU menyalurkan logistik pemilu ke pulau terpencil

Baca Selengkapnya