Noer Moeis Bantah Gagal Antisipasi Kerusuhan di Dili

Reporter

Editor

Kamis, 17 Juli 2003 09:24 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Bekas Komandan Korem Timur Timur, Brigjen Noer Moeis, menolak dakwaan dirinya gagal mengantisipasi kerusuhan di Dili, pasca pengumuman jajak pendapat 4 September 1999 silam. Kami sudah bekerjasama dengan polisi dan UNAMET untuk melakukan patroli. Namun, titik kerusuhan itu memang tidak diperkirakan sebelumnya, kata Moeis, ketika diperiksa sebagai terdakwa dalam sidang lanjutan perkara pelanggaran HAM berat di Timor Timur, di Pengadilan Adhoc HAM Jakarta Pusat, Rabu (22/1). Lalu, dia menjelaskan rute patroli keliling yang dilakukan aparat keamanan yang sudah dikonsultasikan dengan pasukan perdamaian PBB yang bertugas di Timor Timur. Sebelumnya, baik kami maupun polisi tidak tahu ada pengungsi di keuskupan Dili, katanya. TNI dan Polisi, lanjut Moeis, memang berkonsentrasi di lokasi yang menjadi titik-titik pengungsian ribuan penduduk Timor Timur. Karena kesulitan mengetahui apa yang terjadi di dalam kompleks keuskupan Dili, Moeis mengaku pasukannya lebih banyak bersiaga di pelabuhan laut Dili. Lokasi ini juga menjadi tujuan banyak pengungsi yang ingin segera meninggalkan Timor Timur. Moeis menduga meledaknya kerusuhan di keuskupan Dili pada 5 September, dan menyusul sehari kemudian di rumah Mgr. Carlos Felipe Ximenes Belo, dipicu oleh ditemukannya sejumlah kartu suara jajak pendapat di sekitar kedua lokasi itu. Kami menemukannya setelah kerusuhan. Padahal, penghitungan suara dilakukan di kantor UNAMET, katanya. Pada bagian lain, ia juga mengaku sebenarnya sudah mempersiapkan operasi pencegahan jika terjadi perang saudara di Timor Timur. Sebab, setelah jajak pendapat, ada banyak protes dari kelompok prointegrasi yang merasa dicurangi oleh sikap tidak fair PBB. Sejak itu, kami sudah menganalisa, nanti pasti ada masalah ketika hasilnya diumumkan, kata dia. Untuk mengantisipasi kemungkinan itu, lanjut Moeis, dirinya sudah meminta pasukan tambahan dari Mabes TNI. Namun, penambahan pasukan militer itu justru ditolak oleh UNAMET. Bahkan, kami tidak bisa bergerak membantu polisi tanpa persetujuan UNAMET. Kalau kami tetap bergerak, itu akan merupakan pelanggaran internasional, katanya, saat menjelaskan kesulitan TNI mengantisipasi kerusuhan. Selain itu, TNI juga merencanakan beberapa program sosialisasi perdamaian bekerjasama dengan pimpinan kedua pihak yang bertikai. Pawai bersama antara pemimpin prointegrasi dan prokemerdekaan itu rencananya kami lakukan di 13 kabupaten secara bertahap, katanya. Namun, rencana itupun buyar karena tiba-tiba PBB memajukan jadwal pengumuman jajak pendapat dari 7 September menjadi 4 September 1999. Akhirnya kami hanya berhasil melakukan sosialisasi di satu kabupaten, yakni Maliana, kata Moeis lagi. Dengan selesainya pemeriksaan terdakwa, sidang pekan depan dijadwalkan untuk mendengarkan berkas tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum. (Wahyu Dhyatmika Tempo News Room)

Berita terkait

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

2 menit lalu

Bisnis Produk Kosmetik Semakin Menjamur, Maklon Jadi Andalan

Bisnis produk kosmetik dan skincare semakin diminati masyarakat Indonesia. Para pengusaha kecantikan mengandalkan maklon untuk produksi kosmetiknya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

27 menit lalu

Hasil Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia vs Irak Imbang 1-1, Lanjut ke Perpanjangan Waktu

Tak ada gol tambahan di babak kedua membuat laga TImnas U-23 Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23 2024. Laga berlanjut ke babak tambahan.

Baca Selengkapnya

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

44 menit lalu

Duel Indonesia vs Korea Selatan di Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Siap Tampil Mati-matian

Atlet tunggal putra, Jonatan Christie, mengatakan tim putra Indonesia siap memberikan kemampuan terbaik pada babak perempat final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

59 menit lalu

Cerita Keluarga Cemara Dikemas Jadi Teater Musikal, Janjikan Sajian Pentas Berbeda

ksekutif Produser Musikal Keluarga Cemara, Anggia Kharisma mengatakan, kisah keluarga hangat ini tak lekang oleh zaman.

Baca Selengkapnya

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

1 jam lalu

Program Pra Kerja Raih Penghargaan Wenhui Award dari UNESCO

Program Pra Kerja meraih penghargaan dari UNESCO atas kontribusinya dalam inovasi pendidikan di kawasan Asia-Pasifik.

Baca Selengkapnya

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

1 jam lalu

Penyebab Fast Charging Tidak Berfungsi dan Cara Mengatasinya

Penyebab fast charging tidak berfungsi dapat diakibatkan oleh beberapa hal. Salah satunya karena port pengisian daya rusak. Ketahui cara mengatasinya.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

1 jam lalu

Hasil Piala Asia U-23: Babak Pertama, Irak vs Indonesia Masih Imbang 1-1

Ivar Jenner sempat membawa Timnas U-23 Indonesia unggul lebih dulu atas Irak pada perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23.

Baca Selengkapnya

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

1 jam lalu

Yura Yunita Menangis Menonton Glenn Fredly The Movie, Ingat Kebaikan Mentor Musiknya

Yura Yunita terpilih untuk menyanyikan original soundtrack Glenn Fredly The Movie, yang diciptakan oleh mentor musiknya sebelum berpulang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

1 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

1 jam lalu

Cara Membuat Daftar Isi Otomatis di Google Docs yang Mudah

Cara membuat daftar isi di Google Docs cukup mudah dilakukan. Anda dapat membuatnya secara otomatis tanpa perlu repot lagi. Ini caranya.

Baca Selengkapnya