TEMPO Interaktif, Donggala: Tanggul irigasi Gumbasa yang terletak di Dusun IV Vatutampina, Desa Sibovi, Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, rusak berat. Separuh dari bronjong penahan air di tempat itu jebol diterjang air.
"Jebolnya tanggul tersebut akibat meluapnya Sungai Tomala dan derasnya hujan yang mengguyur wilayah ini kurun tiga pekan terakhir," kata salah seorang tokoh masyarakat setempat, Asrudin (40), di kediamannya di Desa Sibovi, Jumat pagi ini (26/9). Menurut dia, akibat luapan air sungai itu bronjong penahan air yang dibuat tahun 2006 lalu tak mampu menahan terjangan air.
Tak hanya itu, kata Asrudin, akibat luapan sungai itu juga menyebabkan sebagian areal persawahan milik warga desa ikut terendam pasir dan kerikil, sehingga tak bisa lagi ditanami padi.
Dia mengakui persoalan itu sudah dilaporkan pada Camat dan DPRD Donggala, tapi sampai saat ini belum ada langkah positif yang dilakukaan pihak pemerintah terhadap kejadian itu.
Dia mengatakan pekan kemarin salah seorang anggota DPRD Dongggala Budi Luhur, sempat melakukan kunjungan lapangan. Tapi setelah melihat lokasi, anggota Dewan itu mengatakan persoalan ini merupakan tanggung jawab pemerintah provinsi, bukan kewenangan Pemerintah Kabupaten Donggala.
"Dia menyarankan agar masyarakat melaporkan hal itu dengan Gubernur," kata Asrudin menirukan pernyataan anggota Dewan dari Partai Golkar itu.
Atasi Banjir Rob, Heru Budi Sebut Pemerintah Lanjutkan Bangun Tanggul Pantai NCICD Sepanjang 46 Km
3 Januari 2023
Atasi Banjir Rob, Heru Budi Sebut Pemerintah Lanjutkan Bangun Tanggul Pantai NCICD Sepanjang 46 Km
Penjabat (Pj) Gubernur, Heru Budi Hartono mengatakan Pemprov DKI bersama Pemerintah Pusat terus menggenjot pembangunan tanggul pengaman pantai atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) Stage A di kawasan Pesisir Utara Jakarta.