TEMPO Interaktif, Medan:Harga kebutuhan barang pokok di Medan, Sumatra Utara, tidak menentu menyusul kenaikan harga BBM. Kenaikan bervariatif dan tidak sama. Kalangan pedagang pun kebingungan menetapkan harga yang bisa dijadikan patokan. “Kami masih bingung menetapkan harga. Kondisi tidak menentu. Makanya, kami juga harus hati-hati menetapkan harga, takut rugi sendiri,” kata Ny Hayati, pedagang di Pasar Simpang Limion, ketika ditemui Tempo News Room, Jumat (18/1). Kenaikan harga di Medan telah terjadi sejak sebelum Lebaran Idul Fitri, kemudian berlanjut hingga Natal dan Tahun Baru. Tapi, fkluktasi kembali terjadi ketika pemerintah menaikkan harga BBM. Minyak goreng kini dijual dengan harga Rp 4.300 per kilogram. Padahal, beberapa hari lalu berkisar Rp 3.500. Sayur mayur pun naik berkisar 70-100 persen. Sayur bayam yang biasanya bisa diperoleh Rp500 per ikat, kini perlu menambah Rp 300. Kangkung malahan dijual Rp 1.000, semula hanya Rp 400. Kenaikan sama juga terjadi pada beras berbagai jenis. Cabe merah melambung seratus persen, semula Rp 6.000, kini menjadi Rp 12.000 per kilogram. Kenaikan mencolok juga terjadi pada ikan dan telur. Ketidakstabilan harga juga terjadi pada minyak tanah. Di kalangan pengecer, bahan bakar vital itu dilepas dengan variasi harga Rp 1000-Rp 1200 setiap liter. Lonjakan ini karena belum adanya patokan harga eceran tertinggi yang baru. “Kami membeli dari pangkalan Rp 750-Rp 850 per liter. Jadi kami pun menaikkan harga jualnya. Harga sekarang nggak tentu,” kata Syamsul Bahri, pengecer di Jalan Si Singamaraja, Medan. (Bambang Soed)
Berita terkait
Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara
8 menit lalu
Gaga Muhammad sudah Bebas Bersyarat, Ini Kasus Pidana yang Menjeratnya dan Vonis 4,5 Tahun Penjara
Gaga Muhammad sudah bebas dan kembali aktif di media sosial. Kronologi kasus yang menyeret Gaga ke bui dan divonis 4,5 tahun penjara.