TEMPO Interaktif, BANDUNG:Kantor Rumah Zakat Indonesia (RZI) di Jalan Turangga No. 33 Bandung diteror dua orang tak dikenal Jum'at (8/8) siang sekitar pukul 12.00. Mereka melemparkan batu ke kaca samping kanan gedung dan kaca mobil operasional lembaga yang didirikan kandidat wakil walikota Bandung Deni Tresnahadi alias Abu Syauqi sepuluh tahun lalu itu."Yang pecah berantakan hanya kaca mobil,"ucap Kepala Bagian Operasional RZI, Asep Mulyadi di kantornya Jum'at siang (8/8). Asep menuturkan pelemparan terjadi saat kantor hanya dihuni petugas perempuan. "Semua petugas laki-laki termasuk Satpam sedang shalat Jum'at."Sekitar pukul 12.00, sebuah motor bebek merah dengan dua penunggang berboncengan memasuki halaman kantor. Keduanya mengenakan helm tertutup. Si pembonceng, dengan masih mengenakan helm langsung memasuki lobby. Sedangkan temannya menunggu di halaman dengan motor menghadap ke arah jalan. Si pembonceng, mengenakan jaket jeans biru, langsung membentak dua staf customer service, Ina dan Cucu yang tengah berjaga di lobby. "Dia membentak "Di sini korupsi ya? Di sini korupsi ya?" sambil mencampakkan beberapa lembar selebaran","tutur Asep. Setelah itu dia melempar batu sebesar dua kepalan tangan orang dewasa ke kaca samping gedung. "Tapi kaca tidak sampai pecah,"katanya. Tak puas, dia lalu menghantam kaca mobil yang diparkir di kanan luar gedung dengan batu seukuran sama sampai hancur. "Lalu mereka kabur,"katanya.Adapun selebaran yang dicampakkan sang tamu tak diundang berisi sebuah pernyataan sikap dengan kop 'Kelompok Muda Bandung Jalan Sapujagat No. 14 Sukaluyu, Bandung, contact person 081321807738. Intinya, mereka menuduh RZI telah melakukan korupsi dan meminta aparat supaya mengusutnya.Kepala Kepolisian Sektor Lengkong Ajun Komisaris Taufik Sukendar menyatakan polisi masih menyelidiki kasus ini. "Tiga orang saksi dari Rumah Zakat Indonesia sudah dimintai keterangan,"katanya. Polisi juga mengamankan barang bukti dua buah batu dan beberapa selebaran yang ditinggalkan si peneror. "Kami belum menemukan pelakunya, dan saat ini masih belum menelusuri ke alamat yang ada di selebaran," tandasnya saat dihubungi Jum'at petang. Erick P. Hardi