BPK Temukan Pemborosan di Lingkungan Pemerintah Sumatera Barat

Reporter

Editor

Kamis, 17 Juli 2008 13:01 WIB

TEMPO Interaktif, Padang:Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menemukan adanya pemborosan miliaran rupiah dalam pengelolaan keuangan daerah pada APBD 2007 Pemerintah Provinsi Sumbar, Pemerintah Kabupaten Solok, Pasaman dan Pariaman.Hal ini berdasarkan rilis Perwakilan BPK RI di Padang dalam Rapat Paripurna Istimewa di DPRD Sumatera Barat kemarin (17/6). Menurut rilis itu BPK baru menyelesaikan laporan keuangan Pemprov Sumbar, Kabupaten Solok, Pasaman dan Kota Pariaman dan laporan tersebut merupakan audit untuk APBD 2007.Opini BPK atas Laporan Keuangan Provinsi Sumatera Barat Wajar Dengan Pengecualian karena ditemukan 26 item kegiatan yang memboroskan uang negara, di antaranya belanja bantuan sosial kepada organisasi kemasyarakatan yang memboroskan keuangan negara Rp 38,7 miliar dan belum dipertanggungjawabkan.Kedua, terdapat tujuh pekerjaan pengadaan barang dan jasa serta belanja modal senilai Rp 8, 260 miliar yang dilakukan melalui penunjukan langsung. Ketiga, terdapat biaya jasa listrik, air dan telepon di Dinas Pendidikan Sumbar lebih tinggi dari pemakaian sebenarnya sehingga mengakibatkan kerugian negara Rp 481,39 juta.Keempat, Dinas Prasarana Jalan membangun aset kepemilikan kabupaten dan kota berupa jalan dan jembatan sehingga memboroskan keuangan negara Rp 40,392 miliar. Kelima, pada Dinas Prasarana Jalan terjadi pengurangan volume fisik pekerjaan sebesar Rp 1,296 miliar terdiri dari pengurangan volume pekerjaan oleh PT Pebana Adi Sarana sebesar Rp 546 juta, PT Subur Brother Rp 93,9 juta, Tunggal Abadi senilai Rp 235,12 juta dan Rp 40,38 juta serta PT Baretta Muda Pratama Rp 373,8 juta. Hal ini merugikan daerah Rp 1,295 miliar.Keenam, frekuensi perjalanan dinas DPRD tidak memenuhi kepatutan dan kewajaran karena terdapat pelaksanaan perjalanan dinas dengan biaya bersama dengan kegiatan lain. Kerugian negara Rp 181,97 juta.Untuk Kabupaten Solok, BPK menemukan belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan sebesar Rp 855,33 juta yang dilakukan melebihi standar yang telah ditetapkan Pemkab Solok. Selain itu juga ditemukan jaminan pelaksanaan pekerjaan sebesar Rp 347 juta atas pelaksanaan pembangunan gedung dan jalan pada Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan dan PU yang tidak dicairkan.BPK juga menemukan pengelolaan dan pengembangan modal usaha dengan pola resourcing tidak tertib.Untuk Kota Pariaman, BPK menemukan belanja bantuan sosial minimal Rp 563,53 juta yang belum dilengkapi dengan bukti pendukung dan terdapat bantuan sosial sebesar Rp 188,25 juta yang tidak sesuai peruntukannya. Selain itu terdapat penggunaan bantuan keuangan partai politik sebesar Rp 240 juta yang belum dipertanggungjawabkan.BPK juga menemukan pekerjaan perbaikan dan pengembangan fasilitas pangkalan dan pendaratan ikan di Muaro Pariaman senilai Rp 2 miliar yang tidak dapat diselesaikan sesuai kontrak.Di Kabupaten Pasaman, BPK menemukan penatausahaan barang milik daerah senilai Rp 43 miliar belum tertib. Lalu terdapat investasi nonpermanen dana bergulir Rp 2 miliar yang tidak memberi kontribusi terhadap Pemkab Pasaman dan terdapat penarikan dana dari rekening bank dana bergulir sebesar Rp 609 juta yang tidak jelas peruntukannya.Selain itu juga ada pengeluaran sebesar Rp1,3 miliar pada Sekretariat DPRD yang tidak didukung bukti lengkap.Febrianti

Berita terkait

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

3 menit lalu

Kolombia Putuskan Hubungan dengan Israel karena Genosida di Gaza

Presiden Gustavo Petro mengumumkan Kolombia akan memutus hubungan diplomatik dengan Israel atas genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

4 menit lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

6 menit lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

7 menit lalu

Ragam Pendapat Soal Pentingnya Oposisi di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Sejumlah kalangan menilai DPR membutuhkan partai oposisi untuk mengawasi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

10 menit lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

10 menit lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

16 menit lalu

KA Lodaya Kini Gunakan Kereta Stainless Steel New Generation

PT KAI Daop 2 Bandung mengoperasikan KA Lodaya relasi Bandung-Solo Balapan dengan Kereta Eksekutif dan Kereta Ekonomi Stainless Steel New Generation.

Baca Selengkapnya

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

16 menit lalu

Buat Jemaah Calon Haji 2024, Ini Aturan Terbaru dari Arab Saudi

Arab Saudi mewajibkan jemaah calon haji memenuhi kriteria vaksinasi dan mendapatkan izin resmi.

Baca Selengkapnya

Mau Menginap di Rumah Terbang Film Up atau Museum di Paris? Airbnb Rilis 11 Rumah Icon

19 menit lalu

Mau Menginap di Rumah Terbang Film Up atau Museum di Paris? Airbnb Rilis 11 Rumah Icon

Airbnb mengumumkan 11 ikon yang dibuat ulang dari beberapa adegan paling populer dalam budaya pop.

Baca Selengkapnya

Sidang Sengketa Pileg, PPP Sebut Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Tiga Dapil Sumut

22 menit lalu

Sidang Sengketa Pileg, PPP Sebut Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Tiga Dapil Sumut

PPP mengklaim adanya ribuan perpindahan suara ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III.

Baca Selengkapnya