TEMPO Interaktif, Yogyakarta:Ajakan berdamai bergema dari arena pembukaan Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB yang digelar kubu Gus Dur-Alwi Shihab di Pondok Pesantren Krapyak, Yogyakarta, Kamis (17/1). Saat berpidato, Pejabat sementara (Pjs) Ketua Umum DPP PKB Alwi Shihab terang-terangan mengajak Matori Abdul Djalil untuk mengakhiri pertikaian. "Sebelum saya mengakhiri pidato sambutan ini, saya ingin berdialog dari hati ke hati kepada saudaraku, Bapak Matori Abdul Djalil. Saudaraku, Pak Matori, dari mimbar ini dan di hadapan para kyai, habib dan para deklarator PKB, para pendukung dan keluarga besar warga nahdliyin, saya mengajak Anda untuk kembali ke pangkuan para kyai yang membesarkan kita," cetus kata Alwi. Sontak tepuk tangan meledak riuh dari para peserta muktamar. Pidato berapi-api dari Alwi berhenti sejenak. "Saya ingin mengetuk hati Anda sedalam-dalamnya untuk mengenang kembali hari-hari indah masa lalu dimana kita berdua dibesarkan para kyai, khususnya Gus Dur," ujarnya. Pembukaan muktamat berlangsung semarak. Pondok pesantren Krapyak, yang pernah dipakai untuk menggelar Muktamar NU, sengaka dipakai sebagai tempat pembukaan. Selanjutnya, arena muktamar akan berpindah ke Hotel Ambarrukmo. Pembukaan dilakukan Ketua Dewan Syuro DPP PKB KH Abdurrahman Wahid. Mantan Presiden keempat itu menabuh bedug sebagai pertanda dimulainya perhelatan tersebut. Entah berapa kali Alwi menyebut nama Matori Abdul Djalil, dengan ajakan untuk berdamai dan kembali ke pangkuan kiai, yang telah melahirkan dan membesarkan PKB. Hingga menjelang pembukaan, PKB kubu Gus Dur dan Alwi Shihab tetap mengharapkan Matori datang. Namun politisi NU yang telah memangku jabatan Menteri Pertahanan itu tak juga muncul. (heru cn/syaiful amin - Tempo News Room)