Korban Gizi Buruk di NTT Bertambah

Reporter

Editor

Sabtu, 14 Juni 2008 11:29 WIB

TEMPO Interaktif, Kupang:Pemerintah dinilai kurang serius menangani masalah gizi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Kondisi ini menyebabkan jumlah korban tewas bertambah seorang menjadi 22 orang. Korban tewas terakhir adalah Marselina Sulla (7 bulan), warga Desa Oenaek, Kecamatan Kupang Barat, Kabupaten Kupang di RSUD WZ Yohannes Kupang."Kebijakan anggaran yang diterapkan pemerintah lebih banyak berorientasi proyek. Sedangkan hak asasi manusia maupun hak hidup balita dan anak-anak diabaikan," kata Direktur Perkumpulan Pengembangan Inisiatif Masyarakat (PIAR) NTT, Sarah Lery Mbuik di Kupang, Sabtu (14/6).Lery mencontohkan, Pemrov NTT membangun rumah jabatan gubernur dengan menghabiskan anggaran Rp 15 miliar, sementara untuk penanganan gizi buruk hanya dialokasikan Rp 2 miliar. Apabila dana Rp 2 miliar dibagikan kepada 512.407 balita, maka setiap balita hanya mendapat alokasi dana Rp 4.000."Apakah wajar kalau seorang balita terjamin kesehatannya dengan Rp 4.000," kata Lery. Menurutnya, kasus yang sama ditemukan di Kota Kupang, di mana tahun lalu pemerintah setempat membangun rumah jabatan wali kota dengan menghabiskan anggaran Rp 15 miliar, sedangkan anggaran khusus untuk penanganan gizi buruk tidak ada sama sekali."Ada juga instansi pemerintah yang menghabiskan anggaran sampai miliaran rupiah untuk biaya perjalanan dinas. Tetapi tidak ada satu pun program untuk kesehatan ibu dan anak pada instansi yang mengurus kesejahteraan masyarakat tersebut. Padahal, setiap tahun jumlah anggaran yang dikelola Pemprov NTT bersama 20 pemkab/pemkot mencapai Rp 7 triliun yang bersumber dari dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan bantuan pihak ketiga. Pertanyaannya adalah dana triliunan rupiah ini mengalirnya ke mana?" ujar Lery.Wakil Ketua DPRD NTT Kristo Blasin yang dihubungi terpisah mengakui kebijakan anggaran untuk penanganan gizi buruk sangat rendah. "Mungkin karena sebagian energi masyarakat dicurahkan untuk mengurus Pemilu Gubernur dan Wakil Gubernur serta pemilihan Bupati dan Wakil Bupati di sebagian besar kabupaten," kata Blasin.Untuk kepentingan pelaksanaan pemilihan gubernur, menurut Blasin, pihaknya mengalokasikan dana sebesar Rp 100 miliar. "Sedangkan untuk penanganan masalah gizi hanya Rp 2 miliar, dengan harapan pemerintah pusat dan kabupaten kota dapat mengalokasikan dana yang lebih besar," katanya.Meningkatnya korban tewas akibat krisis gizi dalam enam bulan terakhir, menurut Blasin, membuktikan bahwa koordinasi antar lembaga teknis maupun antara pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten kota tidak berjalan dengan baik.Jems de Fortuna

Berita terkait

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

2 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

32 hari lalu

Mahmoud Abbas Menuntut Israel Secepatnya Tarik Pasukan dari Jalur Gaza

Mahmoud Abbas menuntut agar Israel secepatnya dan sepenuhnya menarik pasukan dari Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

44 hari lalu

UNICEF Peringatkan Kasus Gizi Buruk di Utara Gaza Lebih Banyak dari Data yang Tercatat

UNICEF yakin kasus gizi buruk di Gaza lebih banyak dari data yang tertulis di rumah sakit karena banyak yang tak bisa berobat.

Baca Selengkapnya

UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

46 hari lalu

UNRWA Ingatkan Gizi Buruk pada Anak di Gaza Sudah di Level Akut

Satu dari tiga balita usia di bawah dua tahun di utara Gaza saat ini mengalami gizi buruk akut.

Baca Selengkapnya

Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

48 hari lalu

Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ada ribuan anak yang sedang menderita penyakit komplikasi serius karena kelangkaan susu di wilayah Gaza utara.

Baca Selengkapnya

WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

58 hari lalu

WHO dan UNICEF Catat Angka Malnutrisi Anak di Gaza Utara di Level Ekstrem

WHO dan UNICEF mencatat angka malnutrisi pada anak yang akut di wilayah utara Gaza mencapai level ekstrem.

Baca Selengkapnya

Cara-cara Mencegah Stunting

19 Februari 2024

Cara-cara Mencegah Stunting

Tidak hanya tinggi badan kurang dari standar saja, tetapi stunting juga dapat menyebabkan kerusakan otak dan penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

19 Februari 2024

Serupa Tapi Tak Sama, Kenali Perbedaan Stunting dan Gizi Buruk

Masih banyak yang mengira anak stunting dan anak mengalami gizi buruk adalah sama. Meski serupa, stunting dan gizi buruk adalah dua hal yang berbeda.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Stunting, Gejala, dan Cara Mencegahnya

7 Februari 2024

Ketahui Apa Itu Stunting, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Memahami apa itu stunting dan cara pencegahannya penting diketahui. Sebab, hal ini berkaitan dengan tumbuh kembang anak. Berikut penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

5 Februari 2024

Banjir Istilah Kesehatan Saat Debat Capres: Stunting, Gizi Buruk, Obesitas, hingga Anemia

Isu kesehatan dalam debat capres muncul mulai dari stunting, gizi buruk, obesitas, dan anemia. Ini artinya.

Baca Selengkapnya