30 Taruna Ditetapkan Sebagai Tersangka Pengeroyokan

Reporter

Editor

Selasa, 20 Mei 2008 12:11 WIB

TEMPO Interaktif, Semarang:Sebanyak 30 taruna Akademi Kepolisian Semarang ditetapkan sebagai tersangka kasus penggeroyokan rekannya, Sersan Mayor Taruna Tri Maduma Putra Siburian pada 8 Mei lalu. Hasil penyidikan provos menyebutkan ke-30 taruna tersebut ada yang mengaku mukul sekali, dua kali dan seterusnya. Sejak 8 Mei lalu, mereka sudah ditahan di tahanan milik Akademi Kepolisian Semarang. Kepala Bagian Publikasi Akademi Kepolisian Komisaris Besar Bambang Purwoko menyatakan, tindakan menganiaya taruna asal Medan ini melanggar Peraturan Kehidupan Taruna. "Aturan ini mengatur soal cara berjalan kaki hingga tidak boleh ada kekerasan, semua aturan tidak boleh dilanggar," kata Bambang, di Semarang, Selasa (20/5). Tri dikeroyok 30 rekannya karena diduga melakukan tindakan tercela berupa mencuri barang milik rekannya. Barang tersebut diantaranya handphone. Tri terluka parah dan sejak 8 Mei lalu dirawat di Ruang Angela 75 Rumah Sakit St. Elisabeth, Semarang. Menurut Bambang, ada dua jalur menyelesaikan kasus kekerasan ini. Ke-30 taruna akan menjalani sidang dewan akademik. Sanksi berupa turun tingkat, turun pangkat hingga dipecat. Bambang tidak bisa menyebut sanksi terhadap 30 taruna tersebut karena penentunya sidang dewan akademik. Bambang juga belum menyebut kapan sidang yang dipimpin Gubernur Akademi Kepolisian Inspektur Jenderal Sutjiptadi ini. "Makin cepat makin bagus," kata dia.Rofiuddin

Berita terkait

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

13 hari lalu

Komnas HAM Catat Ada 12 Peristiwa Kekerasan di Papua pada Maret-April 2024

Komnas HAM mendesak pengusutan kasus-kasus kekerasan yang terjadi di Papua secara transparan oleh aparat penegak hukum

Baca Selengkapnya

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

30 hari lalu

Prajurit Siksa Warga Papua, Kapuspen: TNI Bukan Malaikat

Kapuspen TNI menyebut jumlah anggota TNI ribuan, sedangkan yang melakukan penyiksaan hanya sedikit.

Baca Selengkapnya

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

35 hari lalu

Amnesty International: Penganiayaan di Papua Berulang karena Pelaku Tak Pernah Dihukum

Amnesty Internasional mendesak dibentuknya tim gabungan pencari fakta untuk mengusut kejadian ini secara transparan, imparsial, dan menyeluruh.

Baca Selengkapnya

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

6 Oktober 2021

KontraS Minta Panglima TNI Segera Bahas Reformasi Peradilan Militer

Hasil pemantauan KontraS selama Oktober-2021-September 2021 menunjukkan reformasi peradilan militer jalan di tempat.

Baca Selengkapnya

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

16 September 2021

Serial Netflix Populer Ungkap Pelecehan yang Terjadi di Militer Korea Selatan

Serial Netflix Deserter Pursuit memicu perdebatan tentang militer Korea Selatan karena menceritakan pelecehan dan kekerasan selama wajib militer.

Baca Selengkapnya

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

27 Juli 2021

2 Anggota Lakukan Kekerasan ke Warga Papua, TNI AU Minta Maaf

TNI AU menyatakan penyesalan dan meminta maaf atas insiden dua anggotanya yang melakukan kekerasan terhadap seorang warga Papua di Merauke.

Baca Selengkapnya

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

5 Juli 2018

Jokowi Diminta Investigasi Kasus Kekerasan di Paniai Papua

Amnesti Internasional Indonesia meminta Jokowi membentuk tim investigasi guna mengungkap kasus kekerasan yang terjadi di Paniai, Papua.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

8 Juli 2017

Berdamai, Dokter Militer dan Petugas Bandara Bersepakat Ini

Keduanya menyepakati bentuk pertanggungjawaban Guyum setelah menampar adalah meminta maaf secara tertulis kepada Fery, institusi, dan PT Angkasa Pura.

Baca Selengkapnya

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

8 Juli 2017

Tampar Petugas Avsec Bandara, Dokter Militer Mengaku Refleks

Jumat malam, polisi melepas Guyum setelah menandatangani kesepakatan damai dan bersalaman dengan Fery.

Baca Selengkapnya

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

8 Juli 2017

Berdamai, Polisi Melepas Dokter Militer Penampar Petugas Bandara  

Guyun mengaku salah dan meminta maaf atas penamparan yang dilakukannya. "Proses damai berjalan lancar tanpa ada intervensi pihak manapun."

Baca Selengkapnya