TEMPO Interaktif, Cianjur:- Jalur kereta api Bandung-Cianjur-Lampegan terputus Senin (31/3) terputus.Menurut Kepala Stasiun Cianjur, Pranoto Wibowo, terhentinya jalur kereta api ke Stasiun Lampegan itu akibat ambrolnya tebing jembatan Sungai Cikasur. Akibatnya, tanah penyangga bantalan rel itu ikutan longsor. Rel kereta pun ikut anjlok. Panjang rel yang ambrol itu sekitar 30 meter dengan ketinggian 4,7 meter dan kepadatan tanah 2 hingga 3 meter. Diduga, ini akibat hujan dan banjir yang turun terus-menerus selama satu pekan ini. "Ini peristiwa kedua pada tahun ini kata Pranoto kepada Tempo, Senin. Pranoto mengaku sudah melaporkan peristiwa itu ke Kantor Daerah Operasi PT Kereta Api II Bandung. "Sudah ada rencana perbaikan, meskipun belum pasti kapan pelaksanaannya," ujarnya. Yang jelas, akibat peristiwa ini, kereta api ekonomi yang biasa melayani rute Bandung-Cianjur-Lampegan tak bisa beroperasi. Rangkaian kereta hanya sampai ke Stasiun Cianjur. Padahal, setiap hari, keberadaan kereta api tersebut sangat dibutuhkan para penumpang. Seperti Jana, 34 tahun, dan Kakay, 41 tahun, warga Lampegan ini terpaksa naik ojek serta memikul barang yang dibawanya untuk sampai ditujuan. "Kami sangat berharap kereta api bisa segera beroperasi. Bayangkan saja, untuk menuju kota, kita harus memikul barang dan naik ojek dengan jarak tempuh 20 kilometer lebih," ucapnya.Selain itu juga banyak anak sekolah dan para petani yang menjual hasil bumi mengeluhkan karena kereta api ini tidak beroperasi karena longsor. Deden Abdul Aziz