TEMPO Interaktif, Sidoarjo:Ribuan korban Lapindo kembali menutup jalan Raya Porong di lima titik sekaligus, pagi ini (24/3), yaitu di bekas jembatan tol Porong, tugu kuning Siring, depan PLN Porong, depan Pasar Porong, dan Jembatan Porong. Warga yang beraksi ini adalah yang tidak masuk ke dalam peta terdampak lumpur atau berada di desa Siring Barat, Jatirejo Barat, Mindi, Ketapang, Plumbon, Kalitengah, Glagaharum, Pamotan dan Gedang. Warga menutup jalan secara serempak sekitar pukul 09.00 tadi. Dengan bergerombol, mereka secara spontan langsung menutup jalan di wilayah mereka masing-masing. Dalam aksi penutupan sempat terjadi aksi saling dorong antara polisi dan massa. Aksi saling dorong ini terjadi di dua tempat yaitu di tugu kuning dan di Pasar Porong. Akibat penutupan jalan ini, jalan raya Porong yang merupakan satu-satunya jalan menuju kawasan timur Jawa Timur dari arah Surabaya tertutup total. Padahal jalan raya tersebut merupakan satu-satunya akses jalan setelah jalan tol porong tertutup lumpur sejak dua tahun lalu. Tuntutan kami hanya satu, Gubernur atau Bupati berikan kepastian hukum apakah tanah kami masih layak ditempati atau tidak, kata Bambang Kuswanto, salah satu coordinator aksi. Selain itu, warga juga menuntut ganti rugi seluruh sawah yang saat ini tercemar lumpur. Mereka juga membentangkan sejumlah poster. Di antaranya bertuliskan: Presiden harus masukkan 9 desa kedalam peta terdampak, Bupati jangan lari dari tanggung jawab, Kami sekarat lapindo kuwalat. Aksi ini direncanakan sampai mereka mendapat kepastian nasib dari pemerintah daerah. Setelah mendapatkan kepastian dari Bupati dan Gubernur, kami akan aksi lagi menuntut pemerintah pusat atau lapindo membayar ganti rugi, kata Bambang. ROHMAN TAUFIQ