Laporan Nowak di PBB Kecewakan Indonesia

Reporter

Editor

Jumat, 14 Maret 2008 21:00 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Indonesia menyesalkan laporan pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa soal antipenyiksaan, Manfred Nowak, tentang Indonesia di Dewan Hak Asasi Manusia PBB. Pada sidang di Jenewa, 10 Maret lalu, Nowak antara lain menyimpulkan terjadi kekerasan terhadap perempuan di Indonesia. "Laporan tersebut tidak sepenuhnya akurat," kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Kristiarto Soeryo Legowo, dalam jumpa pers di kantornya, Jumat. Manfred Nowak melakukan kunjungan kerja ke Indonesia pada 10-26 November 2007. Ia mengunjungi beberapa penjara di Tanah Air, seperti penjara Cipinang dan berbagai pos polisi di Jakarta, Yogyakarta, Jawa Tengah, Makassar, Bali, dan Papua. Nowak dinilai gagal mempelajari semua dokumen dan laporan penting yang telah disarankan kepadanya. Nowak, kata Kristiarto, juga tidak melakukan dialog yang tulus dengan pejabat-pejabat yang terkait dengan bidang pelaporan yang ditanganinya. Nowak tidak berdialog dengan Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan. Pemerintah kecewa terhadap kesimpulan yang disampaikan Nowak, yang tidak didasarkan pada dokumen dan dialog yang sesuai dengan prosedurnya sebagai pelapor khusus PBB. "Nowak tidak berhasil memenuhi mandatnya sebagai pelapor khusus," kata Kristiarto. Sebaliknya, terhadap Hina Jelani, yang melaporkan ihwal kondisi dan pembelaan hak asasi manusia di Indonesia, pemerintah memberikan apresiasi. Adapun Komisi Nasional Hak Asasi Manusia justru mendukung laporan Nowak. Menurut Komisi, memang ada indikasi tidak adanya proses hukum yang adil terhadap pelaku penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, tidak manusiawi, atau merendahkan. "Komnas HAM juga mengakui belum adanya kriminalisasi terhadap pelaku penyiksaan, karena itu penyiksaan diklasifikasikan sebagai tindak pidana," kata Ketua Komisi Ifdhal Kasim. Komisi, ia melanjutkan, dapat memahami dan menyambut positif rekomendasi yang disarankan Nowak serta mendorong pemerintah memajukan kondisi hak asasi di Indonesia. | TITIS SETIANINGTYAS | Sudrajat
HAM

Berita terkait

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

2 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

15 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

20 hari lalu

Israel Diduga Menghalang-halangi Investigasi Pelanggaran HAM dalam Serangan 7 Oktober

Komisi penyelidikan independen terhadap pelanggaran HAM di Israel dan Palestina menuding Israel menghalangi penyelidikan terhadap serangan 7 Oktober oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

47 hari lalu

MK Serukan Dukungan untuk Palestina di Forum Dunia

MK RI menyerukan dukungan untuk Palestina dalam forum pertemuan Biro World Conference on Constitutional Justice atau WCCJ ke-21 di Venice, Italia.

Baca Selengkapnya

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

52 hari lalu

Anggota Komite HAM PBB Tanya soal Dugaan Intervensi Jokowi di Pilpres 2024: Apakah Sudah Diinvestigasi?

Anggota Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan dugaan intervensi Jokowi di Pilpres 2024 dalam sidang di Jenewa, Swiss.

Baca Selengkapnya

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

53 hari lalu

KontraS Kritik Respons Pemerintah Soal Pemilu dan HAM di ICCPR Jenewa

KontraS menyayangkan respons delegasi Indonesia terhadap berbagai kritik dan pertanyaan dari ICCPR.

Baca Selengkapnya

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

58 hari lalu

International Women's Day, Perempuan Indonesia Bicara Carut-Marut Rezim Jokowi: Tuntut Penegakan Demokrasi

Aliansi Perempuan Indonesia menuntut penegakan demokrasi dan supremasi hukum

Baca Selengkapnya

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

7 Maret 2024

Kini Siap Kerja Sama, Mengapa AS Dulu Mencekal Prabowo?

Prabowo Subianto punya hubungan kurang harmonis dengan Amerika Serikat (AS). Dia pernah masuk dalam daftar hitam selama 20 tahun.

Baca Selengkapnya

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

29 Februari 2024

Andri Alapas Terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru 2024-2028, Ketua YLBHI: Persoalan Demokrasi Tantangan ke Depan

Andri Alapas terpilih sebagai Direktur LBH Pekanbaru Periode 2024-2028 pada Kamis, 29 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

25 Februari 2024

Sederet Intimidasi terhadap Mereka yang Gaungkan Pemakzulan Jokowi

Bagaimana intimidasi dan kekerasan terjadi kepada para pihak yang menggaungkan pemakzulan presiden.

Baca Selengkapnya