TEMPO Interaktif, Sidoarjo: Kepolisian Resort Sidoarjo dan Polda Jawa Timur mengerahkan 500 anggotanya untuk mengawal aksi korban lumpur Lapindo yang menutup seluruh akses jalan di Porong, Sidoarjo. Awalnya polisi berencana membubarkan warga dan membuka jalan. Namun Bupati Sidoarjo Win Hendarso meminta rencana itu diurungkan. “Jumlah massa terlalu besar,” kata Win di lokasi unjuk rasa, hari ini. Sampai siang ini, ada empat titik yang diblokade warga. Masing-masing di Jembatan Porong, bekas Jalan Tol Porong, Pertigaan bekas jalan menuju Desa Renokenongo, dan di Bekas Tugu Kuning Desa Siring. Warga menggunakan pasir dan batu serta mendirikan tenda untuk menutup jalan. Sebagian warga terlihat hanya duduk-duduk sambil berdoa. Sebagian lainnya menggelar istiqosah kecil-kecilan ditengah jalan. "Kami akan terus blokade jalan hingga tuntutan kami dipenuhi," kata Anas Muslimin, koordinator dari Desa Pejarakan. Upaya Bupati Win Hendarso untuk meminta warga menyingkir, tidak digubris. Bahkan ketika Win mencoba memberikan orasi, warga menyambutnya dengan teriakan “tidak percaya”. Bupati-pun memutuskan meninggalkan massa tanpa menghasilkan keputusan apapun. "Saya bisa empati dengan mereka, tapi kalau pemimpin sudah tidak lagi dipercaya lantas mereka akan percaya siapa lagi," katanya. (Rohman Taufiq)