TEMPO Interaktif, Magetan:Sekitar 250 perajin batik Sidomukti yang berasal dari Desa Sidomukti, Kecamatan Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, melakukan unjuk rasa di pendopo Pemerintahan Kabupaten Magetan, Jumat (4/1).Mereka menuntut Pemkab setempat memberikan kompensasi kerugian sebesar Rp 300 juta kepada pengusaha batik Sidomukti. Kompensasi itu atas tindakan Pemkab Magetan yang dinilai sewenang-wenang terhadap perajin batik asal Sidomukti.Seorang perajin batik Sidomukti, Nuratmi, mengatakan kekecewaan mereka berawal pada 2006 lalu saat Pemkab Magetan mempunyai hajat pengadaan seragam kain batik bagi pegawai di lingkungan Pemkab setempat. "Mereka pesan kain batik ke Solo, tapi menggunakan motif kain batik khas Sidomukti," katanya di Magetan.Pada 2007, kejadian itu kembali terulang, di mana motif khas Sidomukti, yaitu Batik Pring Sedapur, kembali dikerjakan oleh perajin batik dari Solo. Hal ini berdampak terhadap mata pencarian perajin batik asal Sidomukti. Seharusnya, kata Nuratmi, Pemkab setempat memberdayakan perajin lokal, bukannya mematikan usaha perajin Sidomukti."Selain meminta kompensasi karena motif batik kami dikerjakan pihak lain atas permintaan Pemkab, kami juga minta agar motif Batik Pring Sedapur dipatenkan," ujarnya.Ketegangan dalam unjuk rasa ini sempat terjadi ketika perajin batik memaksa masuk ke halaman pendopo Pemkab Magetan yang telah dijaga ratusan polisi dan pagar pembatas. Namun, ketegangan reda saat Asisten II Pemkab Magetan, Laras, bersedia menemui perwakilan para perajin batik. "Kami meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi memesan motif batik khas Sidomukti ke pihak lain," ujarnya usai menemui perwakilan pengunjuk rasa.Menyikapi tuntutan kompensasi, Pemkab akan memberikan bantuan dan pembinaaan kepada kelompok perajin batik Sidomukti. Selain itu, Pemkab akan membantu perajin untuk memfasiltasi hak paten motif batik Sidomukti dan memberikan tambahan modal usaha sebesar Rp 40 juta yang disalurkan melalui pemerintahan desa setempat.DINI MAWUNTYAS
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
27 hari lalu
Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".
PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya
32 hari lalu
PNM Sukses Berdayakan Nasabah Hingga Mengekspor Produknya
Nasabah PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Unit Cempaka Banjarmasin, Salasiah, berhasil mengolah rumput purun menjadi berbagai produk yang fungsional seperti tikar, topi, dompet dan tas sebagai produk andalan.