Pelanggaran Hak Anak Banyak Tak Terungkap

Reporter

Editor

Rabu, 2 Januari 2008 00:33 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pengamat masalah anak dari Universitas Indonesia, Purnianti mengatakan banyak kasus pelanggaran hak anak yang tak terungkap. Data 40,3 juta pelanggaran hak anak hanya angka yang berhasil didokumentasikan oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak. "Fakta di lapangan 15 persen lebih tinggi dari 40,3 juta," katanya saat dihubungi Tempo, Senin lalu. Jumat lalu, Komisi Nasional Perlindungan Anak mengungkapkan sepanjang tahun 2007, sebanyak 40,3 juta anak telah dilanggar haknya. Pelanggaran tertinggi adalah hak anak menempuh pendidikan (33,9 juta), hak jaminan kesehatan (3,2 juta), dan eksploitasi anak (3,16 juta). Menurut Purnianti banyak data yang tidak tercatat karena keterbatasan akses, pencatatan dan ketidaktahuan masyarakat untuk melaporkan kasus pelanggaran. Ia membenarkan sepanjang 2007, pemenuhan kebutuhan dasar anak belum terpenuhi. Keluarga masih menganggap anak sebagai aset untuk membantu ekonomi keluarga. Akibatnya, keluarga tidak memprioritaskan kebutuhan anak untuk bersekolah melainkan bekerja di usia sangat muda. "Anak tidak bisa belajar, bermain, bersosialisasi dan mengembangkan kepribadian dengan baik," katanya. Tanggungjawab pada pemenuhan hak-hak anak, Purnianti melanjutkan, ada pada negara melalui berbagai kebijakan. Namun ironisnya, kebijakan sektoral tidak pernah memprioritaskan anak. Koordinasi antar departemen yang bertanggungjawab menjamin hak anak seperti Kementrian Pemberdayaan Perempuan, Departemen Sosial, Departemen Kesehatan, Departemen Tenaga Kerja tidak integratif. "Kepedulian di tingkat sektoral rendah. Alokasi anggaran bagi anak juga sangat minim," katanya. Pengamat pendidikan dari Universitas Negeri Jakarta, Arief Rachman, mengatakan tingginya pelanggaran hak anak karena ketidakmerataan akses pendidikan di daerah terpencil dan kemiskinan. Data dari Komnas Perlindungan Anak menyebutkan sepanjang tahun 2007 sebanyak 4.370.492 anak putus sekolah SD, 18.296.332 anak putus sekolah SMP, dan 325.393 anak putus sekolah SMA. Sedangkan 11 juta anak sisanya buta huruf karena tidak sekolah. Arief juga menyoroti masalah ketidaktepatan penggunaan anggaran pendidikan dan kesalahan manajemen pendidikan di Indonesia. Menurutnya, sebagian besar alokasi anggaran justru habis untuk penyerapan anggaran birokrasi bukan perbaikan proses belajar mengajar dan peningkatan mutu pendidikan. "Anggaran pendidikan mubazir pada kantong-kantong yang tidak perlu," katanya. Ninin Damayanti

Berita terkait

Kak Seto Inginkan Satgas Perlindungan Anak Sampai Tingkat RT

28 Agustus 2021

Kak Seto Inginkan Satgas Perlindungan Anak Sampai Tingkat RT

Melihat tingkat kekerasan terhadap anak terus meningkat, Kak Seto menginginkan Indonesia memiliki Satgas Perlindungan Anak hingga tingkat RT.

Baca Selengkapnya

Aduannya soal Anjay Dijawab Komnas Anak, Lutfi Agizal: Alhamdulillah

29 Agustus 2020

Aduannya soal Anjay Dijawab Komnas Anak, Lutfi Agizal: Alhamdulillah

Laporan Lutfi Agizal soal kata anjay akhirnya dijawab Komnas Perlindungan Anak pada Sabtu, 29 Agustus 2020, lewat rilis resmi mereka.

Baca Selengkapnya

Ingin Advokasi Anak Tahanan Rusuh 22 Mei, KPA Akan Usahakan Ini

24 Juli 2019

Ingin Advokasi Anak Tahanan Rusuh 22 Mei, KPA Akan Usahakan Ini

Komnas Perlindungan Anak berkonsentrasi ingin membebaskan anak yang disangka melakukan tindakan melanggar hukum.

Baca Selengkapnya

Ada Anak-anak dalam Demo Rohingya, KPAI: Itu Melanggar Hak Anak  

4 September 2017

Ada Anak-anak dalam Demo Rohingya, KPAI: Itu Melanggar Hak Anak  

Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPAI) Arist Merdeka Sirait menyayangkan dilibatkannya anak-anak dalam aksi demonstrasi di depan Kedubes Myanmar.

Baca Selengkapnya

Tergiur Sate Ayam, Siswi SD Dicabuli Sebelum Sekolah

14 Agustus 2017

Tergiur Sate Ayam, Siswi SD Dicabuli Sebelum Sekolah

Seorang bocah kelas 1 SD dicabuli pedagang sate sebelum
sekolah.

Baca Selengkapnya

KPAI Berharap Tak Ada Bullying dalam Orientasi Siswa Baru

11 Juli 2017

KPAI Berharap Tak Ada Bullying dalam Orientasi Siswa Baru

Untuk sekolah yang melakukan orientasi peserta didik baru, KPAI mengimbau agar dipastikan tidak ada bullying.

Baca Selengkapnya

Sembilan Tip Libur Lebaran Ramah Anak ala KPAI

28 Juni 2017

Sembilan Tip Libur Lebaran Ramah Anak ala KPAI

Komisi Perlindungan Anak Indonesia memberikan sembilan kiat libur Lebaran bersama keluarga yang ramah anak. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ini Tips Mudik Nyaman dan Ramah Anak versi KPAI

22 Juni 2017

Ini Tips Mudik Nyaman dan Ramah Anak versi KPAI

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memberikan sejumlah tips ke keluarga mudik lebaran yang membawa anak agar menerapkan perilaku ramah anak.

Baca Selengkapnya

KPAI Ancam Uji Materi Kebijakan Full Day School ke Mahkamah Agung

18 Juni 2017

KPAI Ancam Uji Materi Kebijakan Full Day School ke Mahkamah Agung

Menurut Ketua Komisi Perlindungan Anak Asrorun Ni'am, pihaknya sudah mengawasi dan mengkaji untuk judicial review ke MA jika full day school dilaksanakan.

Baca Selengkapnya

Dalam Setahun, KPAI Terima 930 Pengaduan Pelanggaran Hak Anak

27 Mei 2017

Dalam Setahun, KPAI Terima 930 Pengaduan Pelanggaran Hak Anak

Sepanjang 2016, divisi pengaduan KPAI telah menerima 930 aduan langsung dari masyarakat terkait pelanggaran hak anak di bidang sosial.

Baca Selengkapnya