TEMPO Interaktif, Kediri: ingginya volume air Sungai Brantas hingga mencapai 841 meter kubik per detik menyebabkan pengelola bendungan gerak Waru Turi di Desa Putih, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur menetapkan status Siaga I. Penetapan status itu dilakukan karena dalam kurun waktu sekitar 1 jam volume air melonjak tajam dari semula 682 meter kubik per detik menjadi 841 meter kubik per detik."Petang ini secara resmi Sungai Brantas dinyatakan dalam status Siaga I. Peningkatan volume air sangat cepat akibat dari tingginya curah hujan. Tiap jam mengalamai peningkatan sekitar 200 meter kubik per detik," kata Basuki, petugas pintu air bendungan gerak Waru Turi, Rabu (26/12) petang.Basuki menjelaskan untuk menstabilkan elevasi air disungai Brantas, 12 pintu air sudah dibuka semuanya. Agar permukaan air tetap stabil, angka elevasi harus berada dalam posisi 57,20 dari permuakaan laut. "Jika curah hujan terus meninggi kemungkinan besar kami akan meningkatkan status menjadi Siaga II," kata Basuki.Dari penelusuran Tempo, akibat tingginya volume air diSungai Brantas dan tingginya curah hujan selama dua hari menyebabkan Desa Jantok dan Jajar di Kecamatan Purwoasri terendam air. Ratusan rumah dan ratusan hektare areal persawahan tergenang air."Tanggul anak sungai Konto juga hancur diterjang banjir. Akibatnya air langsung lolos menuju persawahan dan pemukiman penduduk," kata Arianto, Kepala Desa Jantok. DWIDJO U. MAKSUM