Harga Beras Naik, Bulog Malang Mulai Gelontorkan Beras
Reporter
Editor
Jumat, 21 Desember 2007 14:16 WIB
TEMPO Interaktif, Malang:Harga beras di Kota Malang dalam sepekan terakhir ini mengalami kenaikan. Hasil pantauan Disperindagkop Kota Malang di lima pasar tradisional di Kota Malang, yaitu Pasar Blimbing, Oro-oro Dowo, Klojen, Tawangmangu, dan Dinoyo, harga beras berkisar Rp 4.750 hingga Rp 5.800."Ada kenaikan antara Rp 300 hingga Rp 500 per kilogram. Harga beras IR 64 yang biasanya Rp 5.100 menjadi Rp 5.500," kata Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop Kota Malang, Penny Indriani, Jumat (21/12).Penny mengatakan penyebab kenaikan harga beras, selain karena ada isu rencana kenaikan harga BBM, juga karena rencana pemerintah menaikkan gaji PNS. Selain itu juga karena adanya hambatan pengeringan padi karena datang musim hujan. "Saat ini memasuki masa paceklik mulai November 2007-Januari 2008."Untuk menekan harga, Pemkot Malang telah berkoordinasi dengan Perum Bulog untuk menggelontorkan beras untuk rakyat miskin (beras raskin). Menurut Aspuji Aspari, Kepala Seksi Analisa Harga dan Pasar Perum Bulog Sub Divre Malang, beras yang digelontorkan adalah beras hasil produksi Kopkar Bulog bernama Orryza (sekelas beras merek Mentari) dan beras operasi stabilisasi harga beras (OSHP). Jumlah beras yang digelontorkan sebanyak 1.700-an ton untuk Kota Malang, Kota Batu, dan Kabupaten Malang.Beras raskin yang dijual adalah beras cadangan beras pemerintah (CBP) yang kualitasnya lebih bagus daripada beras jatah raskin. Harga jual ke masyarakat sebesar Rp 1.600 per kilogram. Penjualan diprioritaskan untuk rakyat miskin dengan jatah 10 kilogram per rumah tangga miskin. Sedangkan beras OSHB yang harga jual sebenarnya antara Rp 5.000-Rp 5.100 per kilogram, dijual Rp 4.800-Rp 4.900 per kilogram pada masyarakat.Bulog juga akan melakukan intervensi pasar jika penggelontoran beras raskin ini tidak mampu menekan harga. Intervensi akan dilakukan dengan menjual beras kelas I ke pasar-pasar tradisional. Beras jenis IR 64, misalnya, akan dijual dengan harga Rp 5.000. Untuk langkah ini, Bulog telah menyiapkan 500 ton sebagai persiapan.Bibin Bintariadi