LSM Tolak Kali Surabaya Dijadikan Buangan Limbah Industri

Reporter

Editor

Rabu, 28 November 2007 11:33 WIB

TEMPO Interaktif, Surabaya:Ecoton, sebuah lembaga swadaya masyarakat (LSM) peduli lingkungan di Surabaya, menolak rencana Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjadikan Kali Surabaya sebagai kali mati atau buangan limbah industri. Alasannya, jutaan jiwa warga di Kota Gresik dan Surabaya menggantungkan hidupnya dari Kali Surabaya.Rencananya, Pemerintah Jawa Timur menjadikan Kali Surabaya sebagai kali mati pada 2015. Skenarionya, untuk mengantisipasi kekurangan debit air PDAM, pada 2012 Dinas PU Pengairan berencana menambah debit air dari Kali Brantas melewati Kali Pelayaran sebesar 2,5 meter kubik/detik hingga 3 meter kubik/detik."Itu rencana dan tindakan yang tidak beradab. Itu akan merusak lingkungan yang ada sekarang dan memberikan warisan yang jelek pada generasi mendatang," tegas Direktur Eksekutif Ecoton Prigi Arisandi, dihubungi di Surabaya, Selasa (27/11).Sejak 2004 lalu, lanjut Prigi, Pemerintah Provinsi melalui Dinas Pengairan sudah melakukan investasi dengan membangun plengsengan Kali Pelayaran dan sipon-sipon termasuk membangun saluran pengambilan air Kali Pelayaran dari Kali Berantas, tapi debitnya kecil tidak memenuhi kebutuhan PDAM, karena 95 persen kebutuah air PDAM dari Kali Surabaya.Jika rencana itu diwujudkan, Prigi yakin dampak kerusakan lingkungan akan semakin parah, karena melegalkan pencemaran dan industri merasa bebas mencemari lingkungan tanpa terkendali. Akibatnya semakin banyak lingkungan yang rusak.Menurut Prigi, seharusnya pemerintah mencari akar masalahnya yang terletak pada pengendalian sumber pencemaran dan kuantitas air. "Ini ada masalah industri dari hulu ke hilir, lingkungan rusak, debit air berkurang. Makanya debit air ini harus dipulihkan, hutan-hutan harus dipulihkan, lalu pencemaran harus dikendalikan," paparnya.Sebelumnya, Ecoton melakukan gugatan legal standing kepada Gubernur ke pengadilan. Tuntutannya agar Gubernur menetapkan penggolongan air Kali Surabaya menjadi golongan I atau layak minum. Selama ini Gubernur menetapkan air sungai itu sebagai golongan III atau untuk ternak dan tanaman. Ecoton juga menuntut agar Gubernur mengeluarkan penetapan tentang daya dukung Kali Surabaya untuk menghitung boleh tidaknya industri membuang limbahnya ke sungai tersebut.Kali Surabaya adalah kali dari Mlirip sampai pintu air Jagir Surabaya sepanjang 40 kilometer melewati Mojokerto, Gresik dan Surabaya . Selama ini air Kali Surabaya dimanfatkan oleh PDAM Kota Gresik, Surabaya dan Citra Land untuk 6 juta kepala keluarga. Untuk memperbaiki kondisi Kali Surabaya, pemerintah harus menetapkan daya tampung beban pencemaran dan menetapkan kelas air surabaya.Adi Mawardi

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

12 Mei 2022

RI Pimpin 80 Menteri Dunia Bahas Air dan Sanitasi, Bappenas Sebut 3 Krisis

Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan Sector Ministers Meeting (SMM) air dan sanitasi 2022 yang akan dilaksanakan pada 18-19 Mei 2022 di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya