TEMPO Interaktif, Surabaya:Kepolisian Wilayah Kota Besar (Polwiltabes) Surabaya mulai mengusut dugaan suap dari investor Pasar Wonokromo, PT Arwinto Intan Wijaya, kepada sejumlah anggota DPRD Surabaya. Polisi memeriksa Isman, anggota dewan dari Komisi Pembangunan, Kamis (24/4), pukul 10.00-13.00 WIB. Pemeriksaan Isman berkaitan dengan pengakuan dia ketika diwawancarai wartawan pada 17 Maret 2003, bersamaan dengan demo besar-besaran para pedagang ke DPRD Surabaya. Ketika itu ia menyatakan PT Arwinto menyuap 43 anggota DPRD Kota Surabaya agar secara kelembagaan mendukung penggusuran Pasar Wonokromo. Menurut Isman, tiap anggota dewan mendapat uang sogok Rp 7 juta hingga Rp 7,5 juta. Pengakuan Isman didengar oleh Humas Kelompok Pedagang Pasar Wonokromo, Hafid Sukadi, Busiri, dan seorang mahasiswa Universitas Bhayangkara, Ilham Maulidi. Karena itu, ketiganya lalu melaporkan dugaan suap itu ke Polwiltabes Surabaya. Namun dalam pemeriksaan itu, Isman membantah dia pernah menyebut soal penyuapan. "Saya tak pernah ngomong seperti itu ke wartawan," kata dia usai pemeriksaan. Stefanus Widagdo, bagian keuangan PT Arwinto yang diperiksa sebelumnya, juga menolak tuduhan bahwa perusahaannya pernah menyuap anggota dewan demi menggusur Pasar Wonokromo. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polwiltabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Sigit T.R. menyatakan hak Isman untuk tidak mengaku. Namun, polisi terus akan memeriksa para saksi dan mengumpulkan bukti-bukti di lapangan. "Kami akan terus menyelidiki dugaan suap itu," kata Sigit. Jumat ini (25/4) polisi akan memeriksa anggota dewan lainnya, Yan Samuel Sinlay dan Baktiono. (Kukuh SW-Tempo News Room)
Berita terkait
Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah
3 menit lalu
Kaesang Sebut Ayahnya Bakal Bantu Kampanye di Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI Lah
Presiden Joko Widodo alias Jokowi buka suara soal dirinya yang disebut akan membantu Partai Solidarits Indonesia (PSI) kampanye untuk Pilkada.