TEMPO Interaktif, Lampung: Kepolisian Kota Besar Bandar Lampung merazia puluhan preman yang biasa mangkal di Terminal Induk Rajabasa. Keberadaan mereka dinilai meresahkan sopir dan calon penumpang. "Mereka kerap menodong, mencopet dan menarik-narik calon penumpang," kata Ajun Komisaris Polisi Suwandi, Komandan Kompi Pengendali Masa Poltabes Bandar Lampung pada Selasa (02/10).Sekitar 50 personel polisi menyisir setiap sudut terminal. Setiap orang yang sedang nongkrong digeledah dan diminta menunjukkan identitas diri. Sejumlah preman berhamburan mencoba melarikan diri. Akibatnya terjadi kejar-kejaran antara polisi dan preman.Dalam razia tersebut polisi mengamankan 15 preman yang kedapatan tidak membawa identitas diri serta membawa senjata tajam. Turut diamankan 9 kardus minuman keras dari sebuah kios terminal. Razia tersebut rencananya akan dilaksanakan setiap hari dengan waktu yang tidak tentu."Bisa pagi, siang sore bahkan malam hari. Pokoknya target kita terminal Rajabasa bersih selama arus mudik," kata Suwandi.Terminal Induk Rajabasa Bandar Lampung selama ini terkenal angker dan menakutkan. Tindak kejahatan sering menimpa calon penumpang. Apalagi di malam hari. Penumpang dari Pelabuhan Bakauheni lebih baik menginap di pelabuhan untuk menghindari malam di Terminal Rajabasa. "Penerangan sangat minim. Banyak sudut terminal yang luput dari pengawasan petugas," kata Suwandi. Untuk itu, polisi akan mengawal penumpang yang hendak naik dan turun dari bus.Pada arus mudik dan balik lebaran tahun ini, Poltabes Bandar Lampung mengerahkan 120 personel untuk mengamankan terminal Rajabasa. Mereka akan disebar di beberapa titik dan bertugas selama 24 jam. Nurochman