Menteri Agama: Muhammadiyah dan NU Kemungkinan Lebaran Bareng

Reporter

Editor

Senin, 24 September 2007 16:56 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Hari Raya Idul Fitri pada tahun ini ada peluang jatuh pada hari yang sama untuk Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Ahli Falakiyah dan Majelis Tarjih akan duduk bersama untuk menentukkan jatuhnya lebaran. "Diharapkan secepatnya bisa ada kesepakatan, sehingga lebaran bisa jatuh pada hari yang sama," kata Menteri Agama Maftuh Basyuni kepada Wartawan seusai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin. Pertemuan ini sendiri membahas soal penentuan jatuhnya hari lebaran. Hadir juga Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Umum PBNU KH Hasyim Muzadi dan Cendikiawan Muslim, Profesor Quraish Shihab. Menurut Maftuh, pertemuan para ahli ini akan membahas teknologi penentuan 1 Syawal. Diharapkan ini akan menjadi tonggak sejarah penentuan Idul Fitri ke depannya. "Jadi kalau sudah disepakati, lebaran bisa sama, bisa tahun ini atau bisa tahun depan, tetapi saya mengharapkan secepatnya," kata dia. Namun, kalau pun tahun ini masih ada perbedaan, ujar Maftuh, hal ini harusnya tetap disikapi secara toleran. Perbedaan soal penentuan lebaran ini sebenarnya hanya tinggal penyamaan metodologi. "Jadi kalau pun beda, masyarakat tidak boleh bingung," kata dia. Menurut Hasyim, penyamaan penentuan jatuhnya hari lebaran tahun ini tetap akan diserahkan kepada ahlinya. Kalaupun nanti jatuhnya pada 12 Oktober, NU tidak akan enggan untuk lebaran pada tanggal tersebut. "Perbedaan ini jangan jadi pertikaian, ini kan perbedaan karena beda ilmu, interprestasi dan metodologi," ujarnya. Menurut Hasyim, para ahli NU dan Muhammaiyah akan berusaha keras untuk mencari titik temu dari metodologis yang dipakai. "Kalau Wapres pengennnya sama lebarannya, derajat Muhammadiyah diturunkan, NU di Naikkan, supaya cash and carry," kata dia. Menurut Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsudin, organisasi massa Islam sangat berkepentingan terhadap penyatuan umat Islam. Oleh karena itu, kata dia, penyamaan satu lebaran akan diupayakan dengan mempertemukan para ahlinya. "Kalau pun ada beda, ini bentuk toleransi tetapi diharapkan ke depan ada kesamaan," ujar Din. Pertemuan para ahli ini akan digelar sebelum lebaran ini dan akan dimulai di PBNU pada pekan ini. "Sebelumnya kan sendiri-sendiri," ujar dia. Cendekiawan NU, Quraish Shihab menilai, diharapkan pertemuan pakar nanti mencapai titik temu, namun tidak akan ada unsur pemaksaan untuk menyatukan penentuan metodologi. "Kalau pun kali ini beda, bukan berarti beda itu salah semua benar," kata dia. Menurut Quraish, langkah untuk mempertumukan para pakar atau ahli penetuan jatuhnya lebaran untuk dua ormas islam merupakan kemajuan besar."Diharapkan ada titik temu, tetapi sifatnya tidak ingin memaksakan," kata dia. Anton Aprianto

Berita terkait

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

10 hari lalu

Beban Puncak saat Lebaran 2024 Naik 3,53 Persen, PLN Klaim Sukses Sediakan Pasokan Listrik Andal

PT PLN (Persero) mengklaim sukses menyediakan pasokan listrik andal selama periode siaga Ramadan dan Idul Fitri 1445.

Baca Selengkapnya

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

11 hari lalu

Cara SANTAI Jaga Kesehatan setelah Lebaran Menurut Dokter

Dokter penyakit dalam menyebut masyarakat perlu memelihara kesehatan usai Lebaran melalui cara paling mudah, yaitu SANTAI. Cek maksudnya.

Baca Selengkapnya

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

13 hari lalu

Obral Remisi Idul Fitri untuk Narapidana Korupsi

Ratusan narapidana korupsi mendapat remisi Idul Fitri termasuk Setya Novanto dan Djoko Susilo.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

13 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

14 hari lalu

Pasca Lebaran 2024 Tak Ada Salahnya Cek Kesehatan

Kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi yang berlebihan saat berlibur panjang dan menu Lebaran 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

14 hari lalu

Ketua PBNU Berharap Polemik tentang Gelar Habib Dihentikan

Ketua PBNU Kiai Haji Ahmad Fahrur Rozi meminta polemik soal gelar habib dihentikan. Sudah mengarah jadi politisasi SARA.

Baca Selengkapnya

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

14 hari lalu

Momen Idul Fitri Keluarga Jokowi ke Medan: Buat Amankan Peluang Bobby Nasution?

Setelah hari pertama Idul Fitri di Jakarta, Jokowi terbang ke Medan untuk merayakan hari ke-2 Lebaran. Buat amankan tiket Bobby Nasution ke Pilgub?

Baca Selengkapnya

Setelah Mudik Lebaran, Jangan Lupa Cek Komponen-komponen Mobil Berikut

14 hari lalu

Setelah Mudik Lebaran, Jangan Lupa Cek Komponen-komponen Mobil Berikut

Mobil yang bekerja keras selama perjalanan mudik Lebaran dapat mengalami berbagai masalah jika tidak dirawat dengan baik setelahnya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta FX Rudy Kunjungi Kediaman Megawati Saat Idul Fitri

14 hari lalu

Fakta-fakta FX Rudy Kunjungi Kediaman Megawati Saat Idul Fitri

FX Rudy mengemukakan bahwa kedatangannya tersebut khusus untuk bersilaturahmi di Idul Fitri dengan Ketum PDIP di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat

Baca Selengkapnya

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

15 hari lalu

Rupiah Tergelincir, Analis: Perputaran Besar saat Ramadan dan Idul Fitri Tak Mampu Membendung Dolar AS

Rupiah tergelincir 76 poin atau 0,47 persen menjadi Rp16.252 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.176 per dolar AS.

Baca Selengkapnya