TEMPO Interaktif, Rangkasbitung: Dampak kekeringan di Kabupaten Lebak, Banten mengakibatkan minimnya air bersih yang makin meluas. Sekitar 26 desa di daerah ini hampir tak memiliki sumber air bersih yang pasti."Kami sudah beberapa kali mengajukan permintaan pasokan air kepada pemerintah kabupaten," ujar Suminta, warga Desa Cileles, Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak pada Jumat (21/9). Tapi, sampai saat ini belum ada bantuan dari pemerintah. Di Desa Cileles ini terdapat 1.200 keluarga yang kekurangan air karena sumber-sumber air sudah mengering. Sumur mereka mengering sejak tiga bulan lalu. Untuk memperoleh air bersih, mereka harus berkeliling ke desa sekitarnya untuk membeli atau meminta air pada warga yang sumurnya masih berairUntuk mengatasi kesulitan air bersih, DPRD Lebak mendesak Pemerintah Provinsi Banten segera menyalurkan bantuan pompanisasi atau pembuatan sumur dalam yang dialokasikan dalam APBD Provinsi Banten tahun anggaran 2007."Salah satu solusi untuk mengatasi krisis air bersih yang tengah dihadapi warga akibat kemarau panjang ini adalah dengan bantuan pembuatan sumur dalam. Minimal satu kecamatan satu unit dan ditempatkan di titik paling rawan krisis air bersih," ujar Ketua DPRD Lebak Pepep Faisaludin. Faidil Akbar