TEMPO Interaktif, Jakarta:Proses Pendaftaran Pemilih dan Pendataan Penduduk Berkelanjutan (P4B) Pemilu 2004 yang berlangsung di Aceh berlangsung tersendat. Kondisi keamanan di daerah itu belum kondusif, kata Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nazaruddin Sjamsuddin usai menanda tangani nota kesepahaman (MoU) antara KPU dan Kepolisian RI, di Mabes Polri, Jakarta, Senin (21/04). MoU antara kedua belah pihak itu dilakukan dalam rangka pengamanan Pemilu 2004 dan meneruskan kerja sama antara KPU dengan Kepolisian sebelumnya. Pihak KPUD Aceh, kata Nazaruddin, memperkirakan proses P4B itu bakal tersendat. Karena itu, sekretariat KPU Aceh meminta proses ini diperpanjang selama satu bulan dari batas akhir 30 April. Kita jalankan dulu, apakah cukup diperpanjang satu bulan, atau malah kurang dari satu bulan, kata dia. Namun, menurut dia, KPU sendiri belum memutuskan proses P4B akan diperpanjang atau tidak. Namun soal kelambanan pendaftaran, menurut Nazaruddin, tak cuma terjadi di Aceh. Di Jakarta, kata dia, hingga tanggal 21 April ini juga belum menyelesaikan proses P4B. Saya sendiri belum terdaftar sebagai pemilih, karena belum sampai ke daerah saya, kata dia menjelaskan. Proses P4B rencananya ditargetkan selesai pada 30 April. Jika tidak selesai, kata Nazaruddin, pihaknya akan membicarakan dengan Biro Pusat Statistik (BPS). Kita akan mengkaji lebih lanjut di mana letak kesalahannya, sehingga targetnya tidak tercapai,ujarnya. Selain Nazaruddin dalam penandatanganan MoU itu, hadir wakil ketua KPU, Ramlan Surbakti. Sementara dari Polri dipimpin Kapolri Jenderal Dai Bachtiar. Penandatangan MoU itu sekaligus bersamaan dengan dimulainya rapat kerja Polri tahun 2003, yang diikuti oleh sejumlah petinggi Polri dan seluruh Kapolda. Rapat kerja itu akan berlangsung hingga tanggal 23 April. (Dimas Adityo Tempo News Room)