Tak Jelas Kapan Embargo Militer Secara Penuh Dicabut
Reporter
Editor
Jumat, 15 Agustus 2003 11:31 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Amerika Serikat belum bisa memastikan kapan pencabutan embargo militer yang diterapkan sejak jajak pendapat di Timor Lorosae tahun 1999 dicabut secara penuh. Demikian menurut Menteri Luar Negeri Noer Hassan Wirajuda, seusai bertemu dengan Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) James A. Kelly, di Gedung Pancasila kompleks Departemen Luar Negeri, Sabtu (18/5) siang. œEmbargo senjata yang tidak mematikan (non-lethal weapon), sudah dicabut sejak tahun lalu. Yang ingin dilakukan adalah pemerintahan George W. Bush melobi kongres dan senat dalam arti luas," jelas Wirajuda. Menurut Wirajuda, pemerintah AS sebenarnya ingin membangun kembali hubungan kerjasama militer dengan pemerintah Indonesia. Oleh sebab itu, dalam pertemuan tersebut, Kelly menyampaikan bahwa pemerintah AS telah melakukan berbagai langkah kreatif guna melakukan pendekatan dengan Kongres dan Senat AS untuk mencabut pembatasan-pembatasan yang disebutkan dalam Leahy Amandement. Dia juga menambahkan bahwa Kelly tidak menyebutkan syarat-syarat khusus yang secara spesifik diminta oleh Kongresnya. Namun, pemerintah AS menghargai langkah-langkah yang telah ditempuh Indonesia dalam konteks tanggung jawab terhadap pelanggaran HAM melalui pengadilan Ad Hoc dan reformasi di tubuh militer Indonesia. Dikatakannya pula AS melihat institusi militer di Indonesia adalah unsur penting dalam upaya memelihara kesatuan dan keutuhan negara. œMereka ingin membantu apa yang bisa mereka lakukan, terutama di daerah konflik, dan memperkuat kapabilitas militer dan polisi dalam menangani daerah konflik," Wirajuda. Di samping itu, AS juga ingin membantu dalam memberikan pelatihan dalam bidang tertentu, termasuk pelatihan sipil-militer. Mereka juga ingin terus melanjutkan program pemberian bantuan, sebagaimana bantuan sebesar US$ 10 juta yang diterima oleh Kepolisian Republik Indonesia. Sementara menurut Kelly, AS memiliki kepentingan yang sangat kaut dalam membangun Indonesia. Dikatakannya, AS juga memberikan dukungan terhadap berbagai upaya Indonesia dalam memerangi terorisme, pembangunan ekonomi, dan perkembangan demokratisasi. Sebagaimana diketahui, Pemerintah Indonesia telah melakukan diplomasi dengan mengirimkan delegasi di bawah pimpinan Menteri Pertahanan Matori Abdul Djalil ke AS. Saat berkunjung ke AS, Matori telah melakukan serangkaian pertemuan dengan para pejabat AS. Antara Menteri Luar Negeri Collin Powell dan Mneteri Pertahanan Donald Rumsfeld guna membahas masalah embargo ini. (Faisal-Tempo News Room)
Berita terkait
Selama Dua Hari UTBK di Kampus UPI Bandung dan Daerah, 238 Peserta Mangkir Ujian
6 menit lalu
Selama Dua Hari UTBK di Kampus UPI Bandung dan Daerah, 238 Peserta Mangkir Ujian
Peserta UTBK yang paling banyak mangkir, yaitu di lokasi ujian Kampus Bumi Siliwangi UPI Bandung.