Gerilyawan Turun Gunung di Solo

Reporter

Editor

Selasa, 14 Agustus 2007 14:29 WIB

TEMPO Interaktif, Solo:Banyak cara untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI. Seperti yang dilakukan ribuan siswa SMA (Sekolah Menengah Atas) di Kota Solo yang menggelar aksi yang bertajuk 'ABG Bergaya Pejuang', Selasa (14/8). Mereka menggelar aksinya di halaman sekolah SMA St Yosef Solo di Jalan Adi Sucipto.Yang unik, dalam aksinya tersebut, ribuan siswa mengenakan busana pejuang kemerdekaan dengan membawa atribut perang, mulai dari bambu runcing, replika senjata, parang dan senjata tradisional lainnya.Aksi teatrikal yang menggambarkan perjuangan gerilya melawan penjajah juga ditampilkan dalam kegiatan itu. Tidak hanya itu saja, tetapi ruangan kelas yang sehari-hari digunakan untuk tempat belajar, juga disulap menjadi layaknya markas perang."Kegiatan ini diharapkan bisa menjadi media edukasi penanaman rasa kebangsaan, cinta tanah air, bela negara, nasionalisme sebagai anak bangsa. Mereka diharapkan bisa merasakan bagaimana beratnya para pejuang dulu merebut kemerdekaan bangsa ini," ungkap Mayor Haristanto, pencetus ide kegiatan ini disela-sela acara.Selain itu dengan aksi ini, mereka ingin mengakis cap miring ABG (Anak Baru Gede) yang dinilai sudah luntur rasa cintanya terhadap tanah air. Yel-yel 'Merdeka' juga selalu diteriakkan ribuan siswa SMA tersebut.Kegiatan ini makin meriah karena tidak hanya siswa saja yang turut serta dalam acara itu, tetapi guru-guru mereka juga ikut berpartisipasi. Bahkan sebagian besar di antara mereka juga mengenakan busana layaknya pejuang zaman dulu lengkap dengan caping.Seusai melakukan aksi teatrikal, dengan menggunakan kendaraan bus yang sudah dilengkapi dengan daun-daun layaknya sebuah panser perang mereka menuju TMP (Taman Makam Pahlawan) Kusuma Bakti Solo.Di tempat itu, ribuan siswa tersebut melakukan upacara tabur bunga dan doa ini sebagai wujud rasa bangganya mereka terhadap perjuangan para pahlawan yang rela gugur untuk melawan penjajah. Mereka juga disambut para tokoh dan mantan tentara pelajar serta DHC 45.Anas Syahirul

Berita terkait

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2022

Belajar Sejarah, Ini 7 Rekomendasi Film Kemerdekaan Indonesia

Belajar sejarah tak melulu dari buku melainkan juga bisa lewat menonton film. Simak ulasannya di sini.

Baca Selengkapnya

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

5 Juni 2022

Pelurusan Sejarah Ratu Kalinyamat Harus terus Diupayakan

Menyosialisasikan perjuangan Ratu Kalinyamat lewat pagelaran seni-seni tradisional yang digemari masyarakat, harus terus ditingkatkan.

Baca Selengkapnya

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

17 Agustus 2021

Nasib Laksamana Maeda Usai Dukung Kemerdekaan Indonesia

Laksamana Maeda dianggap pengkhianat karena mendukung kemerdekaan Indonesia. Bagaimana nasibnya?

Baca Selengkapnya

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

16 Agustus 2021

BM Diah, Wartawan Penyelamat Naskah Asli Proklamasi

BM Diah mengatakan naskah asli teks proklamasi dibuang ke tempat sampah begitu saja usai diketik oleh Sayuti Melik.

Baca Selengkapnya

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

16 Agustus 2021

Askar Perang Sabil, Pasukan Pejuang Kemerdekaan Bentukan Muhammadiyah

Ulama Muhammadiyah di Yogyakarta membentuk satuan Askar Perang Sabil (APS) untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

14 Agustus 2021

AR Baswedan, Tokoh Keturunan Arab yang Berjuang untuk Kemerdekaan RI

AR Baswedan merupakan kakek dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

Baca Selengkapnya

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

5 Agustus 2021

Mengenal Sukarni, Penculik Bung Karno ke Rengasdengklok

Sukarni bersama tokoh pemuda lainnya menculik Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok jelang kemerdekaan Indonesia

Baca Selengkapnya

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

17 Agustus 2017

Kisah Kurir Kemerdekaan Pengirim Kabar Proklamasi 1945

Dua bulan setelah Proklamasi 1945, Kepala Kepolisian Negara Raden Said Soekanto memberi tugas kepada pemuda-pemuda menyebarkan berita proklamasi.

Baca Selengkapnya

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

16 Agustus 2017

Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru yang Mati Tragis

Amir Hamzah mempromosikan pentingnya kemerdekaan hingga ke dusun. Dibunuh karena dianggap pengkhianat.

Baca Selengkapnya

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

31 Juli 2017

Infografis: Drama Menegangkan Seputar Proklamasi 17 Agustus 1945

Inilah catatan harian kita seputar Proklamasi 17 Agustus 1945. Ada kisah yang Anda belum tahu?

Baca Selengkapnya