TEMPO Interaktif, Jakarta:Karyawan Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD) mengaku sudah lama resah dengan adanya kabar akan adanya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) besar-besaran diperusahaan milik Departemen Perhubungan tersebut. Menurut Obin (40),seorang sopir bus PPD, para karyawan terutama para awak bus mengaku sudah cukup lama merasa gelisah atas kericuhan di tubuh perusahaan angkutan tersebut."Kami ini sudah tiga bulan belum terima gaji. Bagaimana karyawan tidak bingung?" ujarnya dengan resah ketika ditemui TNR di depan pool PPD,Cawang, Jakarta Timur, Selasa (15/4) malam. Menurut Obin, kabar tentang akan adanya PHKmasal sudah lama didengarnya. Konon, PHK masal merupakan salah satu cara untuk mengatasi krisis keuangan yang melanda PPD. "Kabarnya akan ada sekitar 3000 orang karyawan yang akan dipecat," ujarnya. Kabar ini juga dibenarkan oleh Aal (40), seorang sopir bus yang lain. Ayah dua orang anak ini mengaku pesimis dengan upaya-upaya yang sedang dilakukan pemerintah dan manajemen PPD untuk mengatasi kemelut. Termasuk diantaranya, memindahkan PPD yang sebelumnya berada dibawah Departemen Perhubungan menjadi milik Pemda DKI Jakarta. "Masalah ini kan sudah dari kemarin-kemarin, kenapa belum beres-beres juga?" katanya. Menurut Aal, para karyawan hanya bisa melakukan aksi untuk menuntut dikembalikannya hak-hak mereka seperti gaji. Sedangkan mengenai kebutuhan hidup para karyawan terutama awak bus, Aal mengaku hanya bisa pasrah. "Saya sudah beberapa bulan belum bayar kontrakan. Mungkin bulan ini harus numpang di rumah saudara," katanya memelas. Amal Ihsan-Tempo News Room
Berita terkait
Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024
1 jam lalu
Hasil Piala Asia U-23: Dikalahkan Irak, Timnas Indonesia Gagal Lolos Langsung ke Olimpiade Paris 2024
Timnas Indonesia U-23 harus mengakui keunggulan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 pada Kamis, 2 Mei 2024.