TEMPO Interaktif, Makassar:Korban selamat Kapal Motor Mas Mulya yang tenggelam Rabu malam lalu mengatakan delapan penumpang telah tewas selain seorang korban sebelumnya. Dengan demikian dari sekitar 35 penumpang kapal nelayan tersebut, sudah 10 korban selamat dan 9 korban tewas.Hal tersebut diungkapkan Agus Dg Nomong (28), yang sedang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Makassar, Senin (16/7). Bersama Agus, dua korban selamat lainnya, yang juga warga Galesong, Kabupaten Takalar, sedang dirawat di rumah sakit ini, yakni Haris Tompo (45), dan Jaya (40).Dari tiga korban yang sedang dirawat, kondisi Haris yang paling parah dengan luka bakar dan terkelupas hampir di seluruh bagian tubuhnya. Malah, hingga saat ini dia belum dapat menelan. Sementara dua lainnya sudah agak sehat.Dari cerita Agus, setelah kapal tenggelam, penumpang tercerai berai. Dirinya bersama 12 penumpang lainnya berusaha bertahan hidup di tengah lautan. "Karena beberapa sudah tidak mampu bertahan, satu per satu tewas, dan yang selamat tersisa kami berempat," katanya.Delapan korban tewas tersebut terdiri dari lima perempuan dan tiga laki-laki, yakni Ira, Yuni, Jasirah, Hj Johar Dg Sompa, Dg Buang, Syarifuddin Dg Gassing, Jafar Dg Pabe, dan satu lagi perempuan warga Pulau Kalukalukuang yang tidak diketahui namanya. Sementara tujuh korban selamat lainnya adalah warga Galesong."Dari empat korban selamat, kondisi Haris yang paling parah karena dirinya terlalu malas turun di air dan lebih memilih berada di atas gabus, sehingga mengakibatkan terbakar dan mengakibatkan luka," jelas Agus.Berita sebelumnya menyebutkan total jumlah korban selamat sudah sepuluh orang, yakni enam orang yang ditemukan oleh KM Ciremai yang sedang berlayar dari Surabaya menuju Makassar hari Jumat lalu. Mereka adalah Pacing Dg Lallo (45), Dg Rurung (40), Mansyur (46), Samsuddin (31), Beta (33) dan Henny (13). Sementara empat orang lagi ditemukan oleh kapal nelayan Sabtu sore, yakni Haris Dg Tompo (45), Agus Dg Nomong (28), Jaya (40) dan Malik.Dari keterangan enam korban selamat, mereka sebenarnya bertujuh, tetapi satu orang tidak mampu bertahan dan meninggal.Untuk mencari korban yang belum diketahui kondisinya, Kepala Bidang Keamanan Pantai, Laut dan Perairan Administrator Pelabuhan Makassar, Kapten Jonggung Sitorus, mengatakan hari ini pencarian juga dilakukan melalui udara dari Angkatan Udara dengan menerbangkan satu pesawat Boeing 737 200, dan dua helikopter Puma.Irmawati