Alat Pembuat Gula Semut Bantuan Pemerintah Beracun
Reporter
Editor
Kamis, 5 Juli 2007 19:59 WIB
TEMPO Interaktif, Serang: Tiga alat produksi pembuat gula semut bantuan Pemerintah Provinsi Banten untuk masyarakat Cibeber, Kabupaten Lebak kini mubazir. Perajin gula semut, gula merah yang diayak dan dikeringkan seperti gula pasir, menolak memakainya karena hasil produksi mengandung racun arsenik. Penolakan warga ini disampaikan kepada Komisi Perekonomian dan Keungan DPRD Banten pada Kamis (5/7). “Ketiga alat itu dibiarkan begitu saja,” kata Wakil Ketua Komisi Perekonomin, Yayat Suhartono di Serang. Warga memilih menggunakan cara tradisional untuk memproduksi gula semut. Tiga alat yang terbengkalai itu terdiri dari alat pengering, pengayak gula, dan mesin penggiling untuk menghaluskan gula. Bahan tiga alat itu bukan terbuat dari stainlees yang anti karat. Menurut Yayat, hasil produksi yang beracum ini merupakan kesimpulan uji laboratorium yang membuktikan arsen dihasilkan dari pemakaian atat tersebut. Ia menyayangkan bantuan Dinas Kehutana dan Perkebunan Banten pada 2006 itu tidak sesuai dengan spesifikasi. Jika alat itu terbuat dari bahan anti karat tentu bisa dimanfaatkan oleh perajin gula. Dengan alat tadi, kadar gula pada gula semut masih 15 persen. “Padahal idealnya hanya lima persen,” katanya. Kepala Dinas Kehutan dan Perkebunan Provinsi Banten Yunadi Syahroni tak ada di kantornya ketika didatangai Tempo untuk meminta penjelasan. Konfirmasi melalui telepon dan pesan pendek belum dijawab sampai berita ini ditulis. Faidil Akbar