Jawa Timur Tunda Askeskin

Reporter

Editor

Rabu, 4 Juli 2007 17:33 WIB

TEMPO Interaktif, Jember:Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur telah mengajukan penundaan pemberlakuan Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin (Askeskin) kepada pemerintah pusat. Sebab, pendataan warga di seluruh kabupaten dan kotamadya belum tuntas. “Kami tidak mau timbul masalah akibat simpang siur data warga miskin yang berhak mendapatkan Askeskin itu," kata Kepala Dinas Kesehatan, Iwan M. Mulyono usai pembukaan Kemah Bhakti Husada, di Desa Garahan Kecamatan Silo-Jember, Rabu.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur, pada 2005-2006 jumlah warga miskin di propinsi ini tercatat 3.311.903 KK. Jika diasumsikan tiap gakin terdiri dari 5 orang, maka jumlah penduduk miskin di Jawa Timur mencapai 16.559.515 jiwa. “Sesuai surat gubernur, Dinas Kesehatan butuh waktu pendataan, minimal 3 bulan," ujar Iwan. Sementara itu, Wakil Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Moewardi, Tri Lastiti Widowati mengeluhkan kebijakan Menteri Kesehatan yang membebankan rumah sakit dan pemerintah daerah untuk menanggung biaya pengobatan warga miskin. Kebijakan itu tertuang dalam Keputusan Menteri (Kepmen) Nomor 410/Menkes/SK/ 2007 mulai per 1 Juli 2007. “Sekarang ini rumah sakit yang membuat resep obat non formularium harus menanggung selisih harganya," kata Lastiti.Namun, Kepala PT Askes Cabang Solo, Handaryo menilai aturan itu dibuat bukan untuk membatasi penggunaan jenis obat yang menjadi tanggungan PT Askes, tetapi membenahi agar pembiayaan menjadi terkontrol. "Cara ini membuat biayanya menjadi terkendali meski memang ada satu-dua sisi kebebasan menulis resep terkurangi," ujarnya. Mahbub Djunaidy | Imron Rosyid

Berita terkait

Tunggakan Iuran Rp 3,4 T, BPJS Ancam Beri Sanksi Peserta

24 Mei 2017

Tunggakan Iuran Rp 3,4 T, BPJS Ancam Beri Sanksi Peserta

BPJS Kesehatan akan memperketat sanksi administrasi dan denda peserta yang menunggak pembayaran iuran.

Baca Selengkapnya

Obamacare Hampir Dicabut, Donald Trump Kegirangan  

5 Mei 2017

Obamacare Hampir Dicabut, Donald Trump Kegirangan  

Donald Trump tidak dapat menyembunyikan kegembiraannya setelah undang-undang jaminan kesehatan baru lolos di Kongres dan hampir menggantikan Obamacare.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Bekasi Tanggung Biaya Pengobatan Anak tanpa Anus  

9 Maret 2017

Pemerintah Bekasi Tanggung Biaya Pengobatan Anak tanpa Anus  

Ramadan memiliki lubang pembuangan buatan yang berada di bawah perut.

Baca Selengkapnya

Dekrit Pertama Presiden Donald Trump: Mencabut Obamacare

21 Januari 2017

Dekrit Pertama Presiden Donald Trump: Mencabut Obamacare

Juru bicara Gedung Putih menyebut dekrit baru yang diteken Donald Trump ini, "akan meringankan beban yang ditanggung oleh Obamacare."

Baca Selengkapnya

Heboh, Aksi Sanders Bawa Poster Besar Berisi Cuitan Trump

5 Januari 2017

Heboh, Aksi Sanders Bawa Poster Besar Berisi Cuitan Trump

Bernie membawa poster superbesar dalam rapat senat yang berisi kicauan Trump soal janji tak akan potong dana kesehatan.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Bekasi Tunggak Utang Rp 18 M ke Rumah Sakit Swasta  

4 September 2016

Kabupaten Bekasi Tunggak Utang Rp 18 M ke Rumah Sakit Swasta  

Rumah sakit swasta menjadi andalan karena rumah sakit milik pemerintah cuma satu di Cibitung.

Baca Selengkapnya

Ribuan Pemulung di Bantargebang Akan Ditanggung BPJS Gratis  

5 Agustus 2016

Ribuan Pemulung di Bantargebang Akan Ditanggung BPJS Gratis  

Pemerintah DKI akan memfasilitasi 6.000 pemulung di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Bantargebang, Bekasi, untuk mendapatkan premi gratis BPJS.

Baca Selengkapnya

Ahok Minta Kado Ultah: Haram Puskesmas Minta Uang Muka  

29 Juni 2016

Ahok Minta Kado Ultah: Haram Puskesmas Minta Uang Muka  

Pada ulang tahun ke-50, Ahok meminta program jaminan kesehatan bisa diterapkan di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bandung Luncurkan Website Berobat Gratis Warga Miskin  

14 Juni 2016

Bandung Luncurkan Website Berobat Gratis Warga Miskin  

Ridwan Kamil meluncurkan website donasi kesehatan bagi warga miskin.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil Minta Dokter di Bandung Rajin Kunjungi Pasien  

18 Mei 2016

Ridwan Kamil Minta Dokter di Bandung Rajin Kunjungi Pasien  

Ridwan Kamil mengeluh rumah sakit di Bandung tak cukup menampung warga miskin.

Baca Selengkapnya