TEMPO Interaktif, Wonogiri:Kekeringan mulai benar-benar dirasakan warga Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Saat ini sebanyak 14 telaga di Kecamatan Pracimantoro sudah mengering. Warga pun mulai kesulitan air bersih untuk keperluan hidup sehari-hari.Kecamatan Pracimantoro adalah salah satu kecamatan terparah yang menjadi langganan musibah tahunan kekeringan di Wonogiri. Di kecamatan ini terdapat 19 telaga. Menurut Camat Pracimantoro, Sudibyo, penyebab utama kekeringan karena hujan sudah tidak lagi turun. Kekeringan di Kecamatan Pracimantoro melanda sembilan desa, yakni Gambirmanis, Petirsari, Joho, Sumberagung, Gedong, Gebangharjo, Watangrejo, Suci dan Glinggang."Hujan sudah tidak lagi turun di Wonogiri, menyebabkan telaga yang selama ini menjadi tandon air mengering karena sudah habis persediaannya," ungkap Sudibyo, Kamis (28/6).Ada 14 dari 19 potensi telaga di sembilan desa di Kecamatan Pracimantoro yang saat ini telah mengering. Telaga yang masih tersisa airnya juga tidak lama lagi dipastikan akan segera mengering karena jumlah airnya terbatas, sementara pemakainya bertambah.Kekeringan juga mulai dirasakan warga di Kecamatan Paranggupito, kecamatan lain di Wonogiri yang juga merupakan wilayah parah akibat kekeringan. Untuk mencukupi kebutuhan air, penduduk membeli air dari mobil tangki dengan harga Rp 100 ribu.Wilayah lain yang kondisi kekeringannya parah adalah Kecamatan Giritontro. Warga terpaksa mengalokasikan uangnya untuk membeli air bersih dari mobil tangki yang datang ke wilayah mereka. Harganya berkisar Rp 80 ribu sampai Rp 90 ribu per tangki berkapasitas 5 ribu liter dengan cara patungan antar tetangga.Bupati Wonogiri, Begug Poernomosidi, telah menyerukan kepada dinas terkait maupun camat segera mengoperasionalkan mobil-mobil tangki bantuan Pemkab yang bisa membantu warga mendapatkan air bersih.Anas Syahirul