TEMPO Interaktif, Medan:Sejak sepekan terakhir Kota Medan alami kelangkaan elpiji. Sejumlah pedagang mengaku tidak mengetahui penyebab hilangnya gas untuk kebutuhan rumah tangga itu.Padahal sebelumnya stok elpiji untuk kota ini terbilang lancar.Akibat sulitnya memperoleh gas elpiji,beberapa agen penyalur resmi gas Pertamina itu terpaksa menaikkan harga jual.Agen penyalur elpiji saat mengaku resah.Pasalnya untuk memperoleh stok elpiji yang akan dijual kepada sub agen,Pertamina membatasinya.Seperti dituturkan pedagang gas UD Parna Jaya di Jalan Sisingamangaraja Medan.Mereka terpaksa membeli elpiji dari Pertamina dengan harga naik rata-rata Rp 2 ribu per tabung ukuran 10-12 kilogram,itu pun dalam jumlah terbatas.Salah seorang konsumen elpiji bernama Netty Manalu kepada Tempo,sore ini,mengaku cemas dengan kelangkaan elpiji kali ini.Menurut dia adanya rencana kenaikan harga elpiji oleh Pertamina akhir tahun ini memicu hilangnya gas cair itu dari pasaran.Akibat kelangkan ini Netty terpaksa membeli gas elpiji dalam tabung ukuran 12 kilogram dengan harga Rp 60 ribu dari sebelumya Rp 58 ribu.Manajer Pemasaran Pertamina Medan M.Chabib mengakui penyabab kelangkan elpiji bukan karena pasokan gas.Kelangkaan,menurut Chabib,karena Pertamina sedang memperketat pengawasan penjualan elpiji kepada para agen dengan memberlakukan penjualan (pengurangan) kuota.Pengurangan kuota itu,menurut Chabib untuk menekan kerugian Pertamina dari harga jual yang masih dibawah produksi.Selain itu pengurangan kouta untuk memperkecil tindak penyelundupan elpiji.Ia juga belum bisa memastikan sampai kapan kebijakan pengurangan kuota itu akan berlangsung.Rata-rata pasokan elpiji untuk Medan,menurut Chabib berada diatas target alokasi Pertamina yakni 3.704 metrik ton setiap bulan.Selama triwulan pertama 2007 pasokan elpiji untuk Medan mencapai 4.848 metrik tiap bulan.SAHAT SIMATUPANG