TEMPO Interaktif, Jakarta: Wilayah barat Indonesia rawan dengan kegiatan ilegal. Kekayaan alam melimpah dan posisi strategis merupakan salah satu faktor yang mengundang tingkat kerawanan tadi. "Wilayah ini berbatasan langsung dengan India, Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Singapura sehingga rawan terjadinya pelanggaran batas wilayah," ujar Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Slamet Soebijanto dalam sambutan pada acara serah terima jabatan Panglima Komando Armada Barat, Selasa (29/5). Slamet meminta agar jajaran Armada Barat tidak ragu-ragu menindak segala kegiatan yang melanggar hukum di wilayah ini. Kepada pejabat Panglima Armada Barat yang baru, Laksamana Muda Agus Suhartono, Slamet meminta agar soal ekspor ilegal pasir laut juga mendapat perhatian serius. "Karena akibat kegiatan ini, lingkungan jadi rusak dan negara dirugikan," ujarnya. Panglima Kamando Armada Barat yang sebelumnya dijabat Laksamana Muda Muryono, kata Slamet, sudah berhasil menurunkan tingkat pelanggaran hukum di Selat Malaka, juga terlibat aktif dalam pemulihan setelah bencanan Tsunami di Aceh dan Nias. "Prestasi ini harus dipertahankan oleh pejabat baru," ujarnya. Dalam acara yang berlangsung di Lapangan Arafuru, Markas Komando Angkatan Laut Wilayah Barat, Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat itu, juga dihadiri oleh beberapa pejabat di lingkungan Markas Besar Angkatan laut dan Panglima Komando Daerah Militer Jakarta Raya, Mayor Jendral Lilik. A.S. Raden Rachmadi