PDIP Minta Perjanjian Pertahanan Dibatalkan

Reporter

Editor

Kamis, 24 Mei 2007 09:45 WIB

TEMPO Interaktif, Solo:PDI Perjuangan meminta agar perjanjian kerja sama pertahanan atau defence cooperation agreement (DCA) dengan Singapura yang sudah ditandatangani bersama dengan perjanjian ekstradisi dibatalkan.Menurut Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, kerja sama pertahanan yang mengizinkan Singapura menggelar latihan perang di wilayah Indonesia sebagai keputusan gegabah. Kedaulatan wilayah negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terancam dengan adanya perjanjian tersebut. "Perjanjian itu hanya menguntungkan Singapura dan mengancam kedaulatan NKRI," kata dia, Kamis (24/5).Beberapa waktu lalu, pemerintahan Indonesia dan Singapura menandatangani perjanjian kerja sama ekstradisi dan pertahanan. Dalam perjanjian pertahanan tersebut, Singapura diperbolehkan menggelar latihan perang di wilayah Indonesia. Singapura juga diperkenankan untuk membangun sarana latihan serta melibatkan negara lain dalam latihan militer tersebut. Kedua negara juga bersepakat untuk membentuk komisi pengawas untuk memantau pelaksanaan perjanjian kerja sama pertahanan tersebut. Kerja sama ini merupakan bagian dari perjanjian ekstradisi untuk memulangkan sejumlah buronan koruptor Indonesia yang kabur ke negeri Singa tersebut.Menurut Tjahjo, seharusnya perjanjian pertahanan dipisahkan dengan perjanjian pertahanan karena kedua masalah tersebut berbeda. Sampai saat ini kesepakatan kedua negara tersebut belum dapat dilaksanakan karena masih belum mendapatkan persetujuan dari parlemen. Komisi Pertahanan memberikan tenggat kepada pemerintah agar segera menyerahkan naskah perjanjian tersebut sebelum rapat kerja Senin pekan depan. (Koran Tempo, Kamis, 24/5)Tjahjo mengatakan pemerintah memang sebaiknya menunda permintaan ratifikasi perjanjian ekstradisi ke DPR sembari menunggu langkah konkret dari pemerintah Singapura terkait dengan upaya negara tersebut memulangkan para buronan koruptor yang berada di negara tersebut.Menurut Tjahjo, sejumlah persyaratan yang ada dalam perjanjian ekstradisi sangat sulit dipenuhi karena bisa tidaknya buronan dari Indonesia dipulangkan sangat tergantung keputusan pengadilan setempat. "Tunggu dulu bagaimana negara itu bereaksi, terutama pihak yudikatifnya. Percuma kalau diratifikasi, tetapi ternyata buronan yang diincar tetap saja dipersulit dengan dalih kewenangan yudikatif," ujarnya.Imron Rosyid

Berita terkait

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

2 hari lalu

Jokowi dan Lee Hsien Loong Gaungkan Keberlanjutan Kerja Sama Indonesia-Singapura

Sama-sama lengser tahun ini, Presiden Jokowi dan PM Singapura Lee Hsien Loong menyoroti pentingnya keberlanjutan kerjasama di antara kedua negara.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

35 hari lalu

Pengadilan Inggris Tunda Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat

Ekstradisi Julian Assange ke Amerika Serikat ditunda karena Assange tidak berhak mengandalkan hak kebebasan berpendapat dalam Amandemen Amerika

Baca Selengkapnya

Pemerkosaan Anak, Kepala Sekolah asal Israel Dihukum 15 Tahun Penjara di Australia

24 Agustus 2023

Pemerkosaan Anak, Kepala Sekolah asal Israel Dihukum 15 Tahun Penjara di Australia

Pengadilan Australia menjatuhkan hukuman 15 tahun penjara kepada seorang perempuan mantan kepala sekolah Yahudi ultra-Ortodoks karena pemerkosaan anak

Baca Selengkapnya

Pertemuan Indonesia-Singapura, Menko Airlangga Bahas Progres Kerja Sama

18 Agustus 2023

Pertemuan Indonesia-Singapura, Menko Airlangga Bahas Progres Kerja Sama

Menko Airlangga menyambut baik implementasi Program Tech:X, yang dilakukan secara bertahap

Baca Selengkapnya

Peru Ekstradisi Tersangka Utama Pembunuh Remaja Alabama ke AS

9 Juni 2023

Peru Ekstradisi Tersangka Utama Pembunuh Remaja Alabama ke AS

Joran van der Sloot, warga Belanda tersangka utama dalam hilangnya Natalee Holloway pada 2005, tiba di Amerika Serikat dari Peru pada Kamis.

Baca Selengkapnya

Tak Mau Diekstradisi, Julian Assange Banding ke Pengadilan Tinggi Inggris

9 Juni 2023

Tak Mau Diekstradisi, Julian Assange Banding ke Pengadilan Tinggi Inggris

Julian Assange akan mengajukan banding setelah delapan mosi yang diajukannya ditolak hakim sehingga membuka jalan bagi Assange untuk ekstradisi ke AS.

Baca Selengkapnya

Bunuh Anggota Geng Kriminal, Mantan Tentara Kanada Diekstradisi ke Thailand

30 Mei 2023

Bunuh Anggota Geng Kriminal, Mantan Tentara Kanada Diekstradisi ke Thailand

Warga negara Kanada Matthew Dupre telah berhasil diekstradisi ke Thailand terkait dengan pembunuhan seorang anggota geng kriminal tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Alejandro Toledo Dijebloskan ke Penjara yang Sama dengan Dua Mantan Presiden Peru Lainnya

24 April 2023

Alejandro Toledo Dijebloskan ke Penjara yang Sama dengan Dua Mantan Presiden Peru Lainnya

Alejandro Toledo adalah salah satu dari lima mantan presiden Peru yang diselidiki, satu di antaranya tewas bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Dituduh Membom Sinagoga Paris, Profesor Kanada Dihukum Seumur Hidup

23 April 2023

Dituduh Membom Sinagoga Paris, Profesor Kanada Dihukum Seumur Hidup

Seorang profesor sosiologi Kanada keturunan Lebanon dihukum seumur hidup oleh pengadilan Paris secara in absentia atas pengeboman sinagog pada 1980

Baca Selengkapnya

Mantan Presiden Alejandro Toledo Siap-siap Diekstradisi ke Peru

22 April 2023

Mantan Presiden Alejandro Toledo Siap-siap Diekstradisi ke Peru

Mantan Presiden Peru Alejandro Toledo menyerahkan diri ke Marshals Service Amerika Serikat setelah kalah di pengadilan banding.

Baca Selengkapnya