TEMPO.CO, Pekanbaru - Menteri Senior Negara (MSN), Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri Singapura, Muhammad Maliki bin Usman, mengunjungi Riau, Selasa, 25 Juli 2017 untuk membahas penanganan kebakaran hutan.
Maliki datang untuk membahas kerja sama penanggulangan kebakaran hutan dan lahan serta pengelolaan lahan gambut bersama Pemerintah Daerah Riau.
Baca: Kekeringan Persulit Pemadaman Kebakaran 69 Hektare Hutan di Aceh
"Singapura menawarkan kerja sama pencegahan karhutla serta pengolahan lahan gambut untuk tanaman pangan ," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, seusai menggelar pertemuan di Aula VIP Lancang Kuning, Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Riau. Selasa, 25 Juli 2017.
Pria yang akrab disapa Andi ini mengatakan, Menlu Singapura mengapresiasi keberhasilan Riau mencegah kebakaran hutan dan lahan dalam rentang waktu dua tahun terakhir. Alhasil Singapura ikut merasakan bebas dari kabut asap yang merupakan imbas kebakaran lahan Riau yang masif terjadi selama 18 tahun.
Baca: Ada Empat Provinsi Ditetapkan Siaga Darurat Kebakaran Hutan
"Mencegah dan mengatasi karhutla ini kan tantangannya sangat berat. Namun dengan kerjasama yang baik, Alhamdulillah kita dapat mengatasinya. Makanya pihak Singapura mengapresiasi dan menawarkan sejumlah kerjasama, antara lain dukungan helikopter atau drone," kata Andi.
Dalam hal ini, Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Riau menawarkan Singapura untuk terlibat dalam operasi pemadaman kebakaran lahan di Riau. "Agar memahami bagaimana kondisi yang berat di lapangan," kata Andi.
Selain itu, Andi melanjutkan, Singapura juga menawarkan kerjasama terkait pengembangan lahan gambut untuk tanaman pangan.
"Kita berharap akademisi atau pihak universitas di Singapura membantu penelitian tentang tanaman apa yang cocok untuk lahan gambut itu," kata Andi soal kerja sama penanganan kebakaran hutan.
RIYAN NOFITRA