Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WWF Indonesia Ajak Jaga Keseimbangan Ekosistem Kubu di Kalbar

Editor

Saroh mutaya

image-gnews
Aktris Nadine Chandrawinata saat menghadiri acara Marine Buddies WWF Indonesia, di Jakarta, 3 Maret 2017. Aktris yang sekaligus aktivis lingkungan hidup ini mengajak semua orang yang suka berjalan-jlan untuk menjadi pelancong yang cerdas dan bertanggung jawab. TEMPO/Yola Destria
Aktris Nadine Chandrawinata saat menghadiri acara Marine Buddies WWF Indonesia, di Jakarta, 3 Maret 2017. Aktris yang sekaligus aktivis lingkungan hidup ini mengajak semua orang yang suka berjalan-jlan untuk menjadi pelancong yang cerdas dan bertanggung jawab. TEMPO/Yola Destria
Iklan

TEMPO.CO, Pontianak - Lanskap Kubu di Kalimantan Barat merupakan salah satu satu kawasan penting bagi habitat satwa-satwa dilindungi yang menjadikan daerah itu sebagai rumah tinggal mereka, kata Species Officer Landscape Kubu WWF-Indonesia Program Kalbar Dewi Puspitasari.

"Mamalia laut, bekantan, dan bangau storm, adalah jenis-jenis satwa lindung yang menjadikan bentang alam Kubu sebagai rumah tinggal mereka," kata Dewi di Pontianak, Rabu, 26 April 2017.

Menurut dia, dari pendataan keanekaragaman hayati yang dilakukan WWF-Indonesia sejak 2011, tercatat lebih dari 112 jenis burung yang sudah teridentifikasi di Lanskap Kubu yang didominasi oleh sungai dan pesisir. Selain itu, ada pula mamalia, herpet, dan berbagai jenis ikan.

Kondisi hutan mangrove yang baik itu menciptakan ruang hidup yang unik,  khususnya bagi satwa-satwa yang membutuhkan ruang, termasuk jenis satwa yang hanya mampu beradaptasi di hutan rawa.

Namun, seiring pemanfaatan lahan dalam bentang alam ini, kegiatan-kegiatan pembukaan lahan dan lainnya menjadi ancaman bagi keberadaan dan kelangsungan hidup mereka. Misalnya, pemanfaatan bakau serta jenis pohon lainnya di area mangrove.

Aktivitas tersebut seharusnya dilakukan secara bijak dengan tidak mengabaikan kearifan lokal dalam menjaga ekosistem mangrove sebagai tempat berkembang biaknya biota laut, dan menjadi benteng terhadap abrasi.

"Jika ada pemanfaatan bakau yang mengabaikan konsep kelestarian, tentu akan menjadi ikutan bagi kegiatan lain seperti penebangan secara sembarangan, yang sudah pasti menimbulkan abrasi," katanya.

Perburuan satwa juga akan berpengaruh pada putusnya rantai makanan sehingga menyebabkan terjadinya overpopulasi bagi jenis lain. Dampak turunannya adalah mengancam pertanian ditingkat lokal.

Perluasan lahan pertanian juga harus mengedepankan prinsip pemanfaatan lahan ramah lingkungan. Misalnya, tidak membakar lahan dan tidak menggunakan pestisida yang berdampak pada pemusnahan jenis tertentu.

Jejak Pesisir Nusantara (JPN), sebuah lembaga yang juga berkomitmen tentang pengelolaan sumber daya alam pesisir ramah lingkungan dan berkelanjutan sering melakukan pendampingan masyarakat di lanskap ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Kita selalu mengajak masyarakat lebih mengutamakan peningkatan pendapatan dengan mengembangkan ekonomi alternatif ketimbang melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak berkelanjutan," kata Yuan, Ketua JPN yang saat ini menjadi mitra kerja WWF Indonesia di Lanskap Kubu.

Menurutnya, pendampingan yang sudah berjalan adalah pengembangan Madu Kelulut dan Madu Bakau. Selain itu, ada pula pelatihan alat tangkap ramah lingkungan serta pelatihan olahan produk jadi hasil perikanan, pendampingan penyusunan Perdes daerah perlindungan laut di tujuh desa.

Selain itu, melakukan pembibitan serta penanaman bakau bersama masyarakat dan anak sekolah sebagai upaya menjaga kawasan mangrove untuk mencegah terjadinya abrasi.

Mangrove di lanskap ini juga merupakan persinggahan burung-burung migrasi dari utara (Asia utara dan Siberia), sebelum mereka melanjutkan tujuan migrasi ke selatan (Australia dan New Zealand), serta arus balik dari selatan ke utara. Fenomena ini terjadi sekali setiap tahun antara Agustus keApril.

Hal ini semakin memperkuat posisi pentingnya lanskap Kubu, tidak hanya sebagai ruang hidup bagi satwa-satwa lokal, juga menjadi penopang hidup bagi jenis-jenis satwa yang bermigrasi.

Abdurahman Al Qadrie dari Kawan Burung Ketapang (KBK) mengatakan keberadaan burung-burung migrasi sangat penting bagi lanskap ini. Begitu pula jenis-jenis lokal yang residen (penetap).

"Banyak jenis dari burung-burung ini sangat bermanfaat bagi pertanian, terutama jenis raptor yang menjadi pemangsa bagi hama pertanian. Jika terjadi perburuan dan penangkapan yang menyebabkan punahnya jenis-jenis tertentu secara lokal, akan berpengaruh pada produktivitas pertanian," ujar Abdurrahman.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

17 Januari 2024

Dingiso. Situs KLHK
Mengenal Dingiso, Kanguru Mirip Beruang yang Dianggap Sakral di Papua

Di Papua ada kanguru yang bentuknya mirip beruang. Alih-alih suka melompat seperti kanguru darat, dingiso lebih banyak habiskan waktu di pohon.


10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

17 Januari 2024

Seekor Kanguru pohon meraih bunga yang telah dirangkai menjadi menarik untuk dijadikan makanannya dalam sesi makan bertemakan Natal di kebun binatang Sydney Taronga di Australia, 9 Desember 2014. REUTERS
10 Fakta Kanguru Pohon, Satwa Langka dari Papua yang Tidak Suka Melompat

Tidak semua kanguru suka melompat. Di Papua ada kanguru pandai memanjat yang hidup di pohon.


Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

1 November 2023

Raline Shah (Instagram/@ralineshah)
Raline Shah Dituding Koleksi Satwa Langka, Disamakan dengan Karakter Petualangan Sherina 2

Raline Shah dan keluarganya diduga memburu serta memelihara satwa langka. Netizen ramai tunjukkan bukti jejak digital.


Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

16 Februari 2023

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di lokasi pembelian tiket kawasan wisata Taman Safari Prigen, Jawa Timur, Kamis, 4 Juni 2020. Penyemprotan cairan disinfektan di lakukan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona jelang dibuka kembali saat memasuki fase new normal. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Akibat Dua Singa Berkelahi, Taman Safari Indonesia Prigen Jadi Kondang

Dua ekor singa berkelahi hingga menabrak sebuah mobil Yaris merah di Taman Safari Indonesia Prigen, Jawa Timur menjadi sorotan belum lama ini.


Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

20 Januari 2023

Anoa gunung tertangkap kamera intai di kawasan hutan lindung yang berbatasan langsung dengan Taman Hutan Raya Abdul Latief, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, pada Oktober 2022. Foto/Istimewa
Anoa Telah Ditemukan Kembali di Hutan Sulawesi, Warga Diminta Menjaga

Taman Hutan Raya Sinjai pastikan keberadaan anoa setelah menghilang 20 tahun lewat kamera intai. Perlu studi lanjutan untuk hitung populasi.


Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

9 Januari 2023

Jurong Bird Park. Wikipedia/Flickr/ahmed_xp/14314458105
Jurong Bird Park di Singapura Ditutup Setelah 52 Tahun Beroperasi, 3.500 Burung Langka Direlokasi

Jurong Bird Park yang dikelola Mandai Wildlife Reserve merupakan taman burung terbesar di Asia dan melindungi banyak satwa langka.


BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

25 Januari 2022

Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin yang terjaring operasi tangkap tangan tiba di KPK, Jakarta, Rabu tengah malam, 19 Januari 2022. Selain bupati, KPK juga membawa tujuh orang terduga pelaku di antaranya pejabat Aparatur Sipil Negara dan pihak swasta. TEMPO/Imam Sukamto
BBKSDA Sita Sejumlah Satwa Langka dari Rumah Bupati Langkat

BBKSDA mendapatkan informasi kepemilikan satwa langka oleh Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana dari KPK usai mengeledah rumah yang bersangkutan


KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

1 September 2021

Petugas Resor KSDA Agam sedang mengevakuasi baniang coklat, Selasa, 31 Agustus 2021. Kredit: Antarasumbar/Dok KSDA Agam
KSDA Agam Terima Kura-kura Kaki Gajah Langka

Resor KSDA Agam akan segera melepaskan kembali kura-kura kaki gajah langka itu ke habitatnya.


Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

1 Juli 2021

Seekor singa peliharaan terlihat setelah ditangkap oleh otoritas Kamboja dari rumah seorang pria Cina di Kamboja, setelah muncul di video TikTok, dalam gambar selebaran tak bertanggal yang dirilis pada 28 Juni 2021. [Wildlife Alliance via REUTERS]
Singa Jantan yang Viral di TikTok Diselamatkan Otoritas Kamboja

Petugas Kamboja menggerebek rumah di Phnom Penh untuk menyelamatkan seekor singa berusia 18 bulan yang telah dicabut taring dan cakarnya.


Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

12 Juni 2021

Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) tertangkap kamera di ketinggian 1.092 meter dari permukaan laut di Dusun Cincing, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, pada 4 Agustus 2013. TEMPO/Abdi Purmono
Populasi Elang Jawa di Taman Burung TMII Bertambah, Satu Telur Menetas

Setelah 7 Tahun, Taman Burung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) akhirnya berhasil menetaskan telur elang Jawa.