TEMPO.CO, Jakarta - Tim Investigasi Masyarakat Sipil menduga penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi Novel Baswedan telah lama diintai oleh pelaku yang menyiramnya dengan air keras. Dugaan ini muncul karena tim mendapat informasi dari para tetangga yang melihat banyak orang mencurigakan atau asing di sekitar tempat tinggal Novel di Jalan Deposito Nomor T/8, RT 003/010, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Novel Baswedan sudah diprofil sejak beberapa hari sebelum kejadian," kata Haris Azhar, juru bicara Tim Investigasi Masyarakat Sipil, di Gedung KPK, Selasa, 11 April 2017.
Baca juga:
Penyerang Novel Baswedan, JK: Orang Bayaran Kasus-kasus Besar
Novel Baswedan Disiram Air Keras, Kapolda: Barang Bukti Cangkir
Haris mengatakan banyak orang tidak dikenal sudah berada di sekitar Novel selama berhari-hari. Bahkan orang-orang ini kerap mengikuti aktivitas ibadah Novel. "Jadi saat Novel salat di masjid, mereka ikut," katanya.
Menurut Haris, penyerang Novel memiliki informasi yang sangat detail mengenai aktivitas Novel. Selain itu, ia menduga serangan dilakukan terorganisir dengan pembagian tugas yang sangat spesifik. "Ada yang mengamati sehingga saat Novel keluar beberapa detik langsung dimanfaatkan. Artinya ada informasi yang valid," ujar dia.
Novel Baswedan keluar dari Masjid Jami Al Ihsan, Kelurahan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara saat para jamaah salat subuh masih berdoa dan zikir, sehingga tidak banyak jamaah yang keluar bersamanya.
Simak pula:
Novel Baswedan Diserang, Busyro: Kapolri Harus Usut Tuntas
Novel Baswedan Diserang, Penyidik KPK Dapat Pengamanan Ekstra
Haris menuturkan situasi saat itu sangat gelap. Pelaku menggunakan motor dan helm. Hebatnya, pelaku bisa mengarahkan air raksa ke mata dan muka Novel dalam sekali siram. "Serangan dilakukan secara profesional," katanya.
Novel lantas membuka baju panjangnya. Sambil lari mencari air, ia meminta tolong. "Semula Novel mengira penyerang adalah tetangga yang akan menyapa," kata Haris.
Lokasi penyerangan berjarak dua rumah dari kediaman Novel. Sedangkan Masjid Jami Al Ihsan berselang empat rumah dari rumah Novel. Dia berlari kembali ke masjid untuk mendapatkan air dan pertolongan. Saat berlari itu, Novel menabrak pohon karena tak dapat melihat setelah kedua matanya terkena siraman air keras.
MAYA AYU PUSPITASARI
Video Terkait:
Wajah Disiram Air Keras, Novel Baswedan Dirujuk ke Jakarta Eye Center
Usai Salat Subuh Penyidik KPK Novel Baswedan Disiram Air Keras