TEMPO.CO, Bandung - Pemimpin Front Pembela Islam, Rizieq Syihab, dijadwalkan menjalani pemeriksaan pertama sebagai tersangka kasus dugaan penghinaan Pancasila dan pencemaran nama baik Presiden RI pertama Sukarno, Selasa, 7 Februari 2017. Namun Rizieq tak memenuhi panggilan pemeriksaan di Kepolisian Daerah Jawa Barat tersebut.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus menyebutkan pihaknya belum mendapatkan keterangan dari pihak Rizieq terkait dengan alasan tersangka tidak memenuhi panggilan kepolisian. "Sampai dengan siang ini, baik Rizieq Syihab maupun kuasa hukumnya belum memberikan konfirmasi tentang kehadiran Rizieq untuk pemeriksaan terkait dengan panggilan sebagai tersangka," ucap Yusri saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa, 7 Februari 2017.
Baca juga:
Percakapan Mesum Mirip Rizieq-Firza Husein, Asli atau Palsu?
Bantah Foto-foto Syur, Firza Siap Adu Ahli dengan Polisi
Yusri berujar, apabila sampai malam Rizieq tidak memenuhi panggilan, pihaknya akan kembali mengirim surat untuk kedua kalinya. "Sampai pemanggilan kedua tidak datang, langsung kami buat surat perintah pemanggilan secara paksa," tuturnya.
Sementara itu, aktivitas di Markas Polda Jawa Barat berjalan normal. Tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan pentolan FPI itu bakal datang. Hal ini berbeda dibanding saat Rizieq menjalani pemeriksaan pertama sebagai saksi. Ketika itu, ribuan anggota FPI bergerombol di depan Markas Polda Jawa Barat.
Rizieq bukan kali ini saja mangkir dalam pemeriksaan. Saat diperiksa sebagai saksi terlapor, Rizieq sempat absen pada pemanggilan pertama. Dia baru datang pada pemanggilan kedua.
Rizieq ditetapkan sebagai tersangka oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Jawa Barat atas dugaan menghina Pancasila dan mencemarkan nama baik Presiden RI pertama Sukarno. Pentolan FPI ini dijerat Pasal 154a Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang penistaan lambang negara dan Pasal 320 KUHP tentang pencemaran nama baik.
IQBAL T. LAZUARDI S.
Simak pula:
Kisah Napi Sukamiskin Pelesiran, dari Gayus sampai Anggoro
Nelayan Ini Tirukan Pidato Ahok: Pilih yang Bagus dari Saya